21. Maybe Someday

6.3K 609 134
                                    

Apapun yang keluar dari mulut Jeffriyan kayaknya salah ya di mata kalian wakakak😭, tapi asem suka sama komentar ini,

Apapun yang keluar dari mulut Jeffriyan kayaknya salah ya di mata kalian wakakak😭, tapi asem suka sama komentar ini,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi istilahnya Jeffriyan tuh udah hapal banget sama kelemahan kelemahan Mikaya dan memanfaatkan keadaan huhu

Jadi istilahnya Jeffriyan tuh udah hapal banget sama kelemahan kelemahan Mikaya dan memanfaatkan keadaan huhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Pukulan keras dari Jendra, mencetak luka baru di pelipis Jeffriyan. Tak ingin lukanya semakin parah, Mikaya mengobatinya. Wanita itu dengan telaten mengoleskan salep pada titik luka Jeffriyan, kemudian menutupnya dengan plester agar lukanya tidak terkontaminasi debu dan kotoran. “Makasih,” ucap Jeffriyan.

Mikaya menutup kotak obatnya. “Sama-sama.” Dia mengambil tempat di samping Jeffriyan. Menatap lelaki itu penuh kekhawatiran. “Mau cerita gak kenapa kamu sama Mas Jendra bisa berantem sampai tonjok-tonjokkan begini?”

Jeffriyan melirik jam tangannya. “Udah jam delapan, kamu harus ke kantor. Aku bakal cerita lain kali.”

“Kamu yang bilang kalau aku bosnya, sekalipun aku telat, gak akan ada yang berani marahin aku.”

Jeffriyan menghela napasnya. “Berantem gini biasalah buat laki-laki.”

Mikaya menggeleng. “Mas Jendra bukan tipe orang yang suka main tangan. Kalian gak mungkin ribut besar gini kalau gak ada masalah yang besar juga.”

TARUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang