Duaaar ... raja Amon melesatkan semua sihir yang dia bisa. Namun kepanikan memenuhi kepalanya saat melihat Leta tak menerima sedikitpun luka akibat serangannya.
"Menjauh!" raja Amon menyiapkan satu sihir lagi dengan energi yang besar. Namun, dengan jentikan jari Leta, sihir yang di siapkan oleh Amon tiba-tiba lenyap.
"Aku takkan menyakitimu."
"Apa yang kau lakukan?"
Leta melesat dan segera memegang kepala raja Amon. Dengan sihirnya, dia mulai menghapus keberadaannya di ingatan raja Amon. Setelah selesai, raja Amon tak sadarkan diri.
"Akhirnya selesai juga di sini."
Leta pun turun ke lantai bawah. Di sana dia melihat Viny yang terbaring lemah di sebelah Gred yang sudah tak sadarkan diri.
"Apa yang kau lakukan pada ayahku?" tanya Viny.
"Hanya membuatnya lupa akan keberadaanku. Jadi, dia takkan mengejar dan terlibat lagi denganku."
Leta menghampiri Viny dan memberi sihir penyembuhan. Setelah itu, dia memegang kepala Gred untuk melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada raja Amon.
"Apa ayahku baik-baik saja?" tanya Viny.
"Aku tak melukainya sama sekali."
Tiba-tiba Arion muncul dengan kondisi penuh darah di sekujur tubuhnya.
"Aku mengalahkan orang itu." Arion terjatuh setelah mengatakan itu.
"Arion," ucap Viny yang langsung beranjak dari posisinya dan menghampiri Arion.
Leta memberikan sihir penyembuhan pada Arion yang sekarang sudah tak sadarkan diri.
"Dia akan baik-baik saja. Jaga dia yah."
"Kau akan kemana sekarang?" tanya Viny.
"Memberontak."
Setelah mengatakan itu, Leta berlari turun. Di sana dia melihat Yomu yang tak sadarkan diri. Leta menyiapkan katananya dan menusuk Yomu tepat di kepalanya. Sekejap, dia berubah menjadi abu.
Setelah itu, Leta segera pergi menuju kerajaan Zamora. Di sisi lain, yaitu di kerajaan Zamora. Leta dan Cesil berjalan menghampiri penjaga gerbang kerajaan.
"Berhenti!" ucap salah satu penjaga itu.
"Katakan siapa kalian dan tujuan kalian."
"Kami hanya pengelana yang kebetulan sampai di sini. Kami ingin mengisi persediaan untuk perjalanan kami selanjutnya."
Dua penjaga itu saling menatap sejenak. "Tolong lepaskan topeng kalian!"
Leta dan Cesil terdiam sejenak dan tiba-tiba buak ... mereka memukul tengkuk leher dua penjaga itu sampai pingsan.
"Di luar dugaan, ternyata masih ada manusia dia kerajaan ini." Leta menarik penjaga itu ke tempat yang tersembunyi.
"Apa di kerajaan Jigzi tak ada manusia?" tanya Cesil.
"Tidak ada, sepertinya di sini akan lebih sulit. Kau bisa membedakan manusia dan iblis kan, Cesil?"
"Bisa, kak."
"Baguslah, aku tak ingin membunuh manusia. Fokus saja ke para iblis."
"Baik, kak."
Leta dan Cesil langsung masuk ke dalam kerajaan. Seketika mereka merasakan aura iblis di mana-mana.
"Para warga juga iblis," ucap Cesil.
"Iya, tapi ada juga yang bukan. Kita harus berhati-hati."
Seketika ada beberapa warga yang berdiri di depan mereka dan terus menatap tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir 3 : Legenda Tercipta
FantasyLegenda baru tentang kerajaan Iblis yang menguasai dataran milik manusia, telah terbentuk. Kekalahan besar umat manusia, dalam ledakan perang dengan para Iblis. Apakah para manusia akan bangkit? Atau pasrah dengan keadaan? Entah siapa pahlawan yang...