Bagian 24

18 3 10
                                    

Buih-buih cahaya muncul mengitari setiap jiwa yang sedang menuju alam pengadilan. Begitu banyak jiwa di sana yang menanti akan ditempatkan di mana mereka setelah ini.

"Di mana ini?"

Salah satu jiwa itu terpisah sendirian. Dia sampai di tempat yang gelap dengan api di setiap sisi yang dia lihat.

"Jika kau melihat api, itu artinya kau ada di neraka." Tiba-tiba suara itu muncul entah dari mana.

"Oh, begitu yah."

"Hahaha, aku hanya bercanda. Kau berada di neraka karena aku yang membawamu ke sini. Aku ada sedikit urusan denganmu, Violeta."

Tiba-tiba jiwa itu mulai memiliki wujud lagi dan ternyata dia adalah Violeta. Muncul juga sesosok bayangan hitam dari arah depan sana yang memiliki tubuh yang cukup besar.

"Urusan apa? Apa aku sudah berbuat banyak dosa?"

"Hmm, dibandingkan dosamu, kebaikanmu sedikit lebih unggul. Maka dari itu para malaikat kebingungan saat memilihkan tempatmu. Sebenarnya para dewa sudah memutuskan bahwa kau akan di reinkarnasi kembali ke dunia manusia. Tapi aku meminjammu sebentar karena ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."

"Lalu, siapa kah kau?"

"Oh iya, biar aku memperkenalkan diriku. Aku adalah Ocelot, raja dari dunia bagian bawah yang ke 5." Sosok bernama Ocelot itu menunjukkan wujudnya yang merupakan iblis dengan kulit merah darah.

"Raja dari dunia bawah?"

"Baiklah, mari kita mulai pembicaraannya. Pertama, aku ingin berterima kasih karena kau sudah melenyapkannya salah satu aib kaum iblis."

"Maksudmu, siapa?"

"Chaos."

"Chaos?" tanya Vio yang berusaha mengingatnya.

"Iya, ingatanmu di dunia memang akan sedikit kacau saat sampai di sini. Tapi kau bisa mempercayai kata-kataku. Aku takkan berbohong padamu."

"Baiklah."

"Baiklah, pertama aku berterima kasih. Lalu kedua, aku ingin menegaskan bahwa aku takkan mau jika kau menuntut ganti rugi tentang apa yang terjadi di dataran karena ulah Chaos. Karena dasarnya, kaum manusia juga ikut andil dalam masuknya Chaos ke dataran."

"Baiklah."

"Ketiga, aku tak akan menerima pertanyaan seputar kenapa aku atau para dewa tidak ikut membantu kekacauan di dataran."

"Baiklah."

"Ternyata kau cukup penurut. Baiklah hanya itu saja. Tapi dengarkan ini, walau aku seorang iblis, aku masih memiliki kebaikan hati. Setidaknya itu menurutku sendiri. Sebutkan satu permintaanmu, akan aku kabulkan sebagai rasa terima kasihku."

"Permintaan?"

"Iya, apapun itu. Aku akan di reinkarnasi setelah ini. Apa yang ingin kau dapat di kehidupanmu selanjutnya? Kau ingin hidup sebagai seorang anak raja? Anak bangsawan? Atau apalah, terserah kau. Ayo, sebutkanlah!"

Tiba-tiba air mata menetes dari mata Vio. "Jika boleh aku meminta satu hal dan jika aku mendapat kesempatan hidup ke dua, aku hanya ingin bertemu dengan teman-temanku."

"Hah? Kau yakin itu yang kau inginkan?"

"Hanya itu yang masih mengganjal diingatanku."

"Oh benar juga. Yang kau ingat hanyalah apa yang benar-benar kau inginkan yah, hmmm."

"Apa bisa?"

"Masalahnya, aku tak tau kemana jiwa teman-temanmu sekarang ini. Entah mereka di reinkarnasi atau pun tidak. Sejujurnya ikut campur dengan jiwa yang yang ada di alam pengadilan bukanlah tugas kaum iblis. Aku khusus menjemputmu karena aku benar-benar ingin berterima kasih padamu."

Sang Penyihir 3 : Legenda TerciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang