Bagian 16

15 3 12
                                    

Duaaar ... ledakan kembali tercipta. Leta bersembunyi di sebuah bebatuan besar. Pertarungan antara Chaos dan sepuluh kesatria pelindung benar-benar menghancurkan dataran.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini."

"Jangan kau bingung, penyihir." Tiba-tiba seseorang muncul di depan Leta.

Leta segera menyiapkan senjatanya. "Qiza," ucap Leta saat melihat seseorang itu.

Qiza adalah salah satu rekannya yang dulu ikut bertarung melawan Chaos di masa lalu.

"Sepertinya kau mengenali sosok ini. Tapi aku bukanlah orang yang sebut tadi."

"Iya, aku tau. Kau, Rega sang kesatria pelindung."

"Kau cepat mengerti."

"Apa yang terjadi? Di mana ini?"

"Kau sudah mengalahkanku, dan kita sekarang berada di dataran beberapa ratus tahun lalu. Saat pertama Chaos mengacau di dataran kita."

"Kau tidak melawan?"

"Aku berusaha selama enam tahun ini untuk menekan kekuatan iblisku. Aku juga sudah melenyapkan semua iblis di kerajaan ini."

"Jadi kau yang melakukannya, bagaimana bisa?"

"Satu hal yang tidak dimiliki oleh penyihir lain, aku memiliki kekebalan terhadap sihir pengendali dan sihir mental."

"Begitu yah."

"Tapi kekuatan iblisku bukanlah sebuah sihir yang bisa aku tangani. Jadi aku hanya bisa terus menahannya."

Duuaaar ... ledakan terjadi di medan pertempuran.

"Jadi, kenapa kau menunjukkan tempat ini padaku?"

"Ada satu hal yang aku temukan saat kembali melihat kilasan masa laluku. Dan aku ingin kau melihatnya."

Leta yang awalnya bingung, perlahan mulai memahami situasi ini. Rega berjalan ke arah peperangan berlangsung dan Leta mengikutinya.

"Apa kita aman di tengah pertempuran ini?" tanya Leta.

"Sekarang kita hanyalah jiwa yang tak nyata di sini."

Leta mengangguk paham. Pertempuran itu terus berlangsung dan akhirnya Leta melihat Chaos dengan wujud iblisnya.

"Dia, Chaos?"

"Iya, kau belum melihat wujud iblisnya?"

"Aku hanya melihat wujud manusianya."

Mereka terus memperhatikan pertempuran antara sepuluh kesatria pelindung dengan Chaos. Sampai akhirnya, para kesatria menggunakan segel oktagon untuk menyegel Chaos.

"Di sini, dengarkan obrolan antara Chaos dan Arga!" ucap Rega. Leta pun serius mendengarkan.

Chaos memberitahu Arga tentang kenyataan bahwa para penyihir mulai bergantung pada kekuatan iblis. Mereka menggunakan kontrak untuk menjalin kerja sama dengan iblis. Itulah yang membuat Arga menaruh keraguan pada para penyihir. Akhirnya, percakapan yang ingin Rega tunjukan pada Leta pun terdengar. Chaos sedikit berbisik pada Arga.

"Aku yakin, suatu saat aku akan lolos dari segel ini. Saat itu terjadi, aku akan langsung menguasai dataran ini. Akan aku sisakan satu kursi kosong untukmu, jika kau mau melakukan sesuatu untukku. Singkirkan semua penyihir dari dataran."

Seketika Leta dan Rega berpindah ke sebuah tempat yang sunyi. Leta masih terdiam berusaha mengerti situasi ini.

"Kebencian manusia pada penyihir dimulai dari situ." Rega membuka obrolan.

Sang Penyihir 3 : Legenda TerciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang