Sang Penyihir 3 : Legenda Tercipta

Bagian Spesial* Kronos : Dunia Yang Terlupakan

Roulet merupakan sebuah penjara terkuat di dunia. Tempat bagi para tahanan berbahaya yang memiliki potensi menghancurkan bumi. Di salah satu sel tahanan, ada seseorang yang seluruh tubuhnya diikat oleh rantai dengan sangat kuat.

"Dunia ini ... akan hancur. DIABLO!!!" seseorang yang dirantai itu berteriak.

Beralih ke sebuah desa kecil yang berada dalam naungan kerajaan Fraya. Dua gadis bernama Violeta dan Namisha sedang berlatih sihir di sebuah lapangan yang luas.

"Jadi kau masih memiliki tubuh dan kekuatan dari Chaos?" tanya Misha.

"Iya, sekarang dia adalah senjataku." Vio mengeluarkan kartu sihirnya dan tiba-tiba muncul sesosok iblis dengan aura yang sangat mengerikan.

"Dia benar-benar Chaos. Dia takkan menyerang kan?"

"Tenang saja. Sekarang ini dia hanyalah tubuh kosong dengan kekuatan yang mengerikan. Dia tak memiliki jiwa dan ingatan. Jadi dia sama saja seperti boneka sekarang."

"Lalu bagaimana kau akan mengendalikannya?"

"Dengan benang energi."

Vio memperlihatkan benang energi yang menghubungkan jari-jarinya dengan tubuh Chaos. Dengan itu, Vio bisa menggerakkan Chaos sesuai dengan keinginan nya. Tapi dia perlu membiasakan diri dengan gaya bertarung seperti itu.

Tak lama kemudian, mereka berdua merasakan sebuah energi asing yang muncul di sekitar mereka. Saat mereka menyadari, ada sebuah portal yang terbuka dan muncul seseorang dari portal itu. Seseorang pria dengan rambut hitam yang setiap ujung rambutnya berwarna merah. Matanya hitam pekat dengan pupil warna merah terang.

"Selamat sore, para penyihir terhebat." Pria itu membungkuk memberi hormat.

"Siapa kau?" tanya Misha. Mereka berdua sudah memasang posisi siap bertarung.

"Aku hanya ingin mengobrol dengan kalian dan meminta bantuan pada kalian."

"Bantuan?"

"Izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku adalah Diablo, salah satu dari sepuluh eksekutif kerajaan Gura. Datang kesini atas perintah tuanku untuk mencari bala bantuan menyelamatkan Kronos."

"Kerajaan Gura?" tanya Misha.

"Kronos?"

"Tentu saja kalian tak akan tau dua nama tempat itu. Tapi aku memohon bantuan kalian untuk menyelamatkan dunia kami. Kronos akan segera hancur, jadi kami meminta bantuan pada kalian para penyihir terhebat."

"Bagaimana kami bisa membantu?" tanya Vio.

"Vi, jangan mudah percaya dengannya. Rasakan auranya itu, dia iblis tingkat tinggi. Bahkan dia bisa muncul di sini tiba-tiba. Dia pasti memiliki rencananya sendiri."

"Maaf jika kedatanganku menjadi sebuah kejanggalan bagi kalian. Tapi di sini aku benar-benar untuk mencari bantuan."

Tiba-tiba sebuah bola api melesat ke arah Diablo. Tapi tiba-tiba bola api itu lenyap sebelum sampai pada Diablo. Ternyata Misha memulai serangan.

"Kau tak memiliki bukti apapun atas tujuanmu datang menemui kami." Misha bersiap untuk menyerang lagi.

"Maaf jika aku datang tanpa persiapan. Tapi mohon maafkan aku jika harus membawa kalian secara paksa."

Tanpa aura yang terdeteksi, tiba-tiba Diablo sudah berada di belakang mereka berdua. Diablo hendak menyentuh mereka, tapi Vio menggerakkan Chaos untuk menyerang. Diablo menghindarinya dan melompat mundur.

"Dia bisa berpindah tanpa menunjukkan auranya." Vio terheran karena dia juga memiliki teknik teleportasi. Namun dia tak bisa menyembunyikan auranya sehalus itu.

"Mayat iblis di belakangmu itu ternyata bisa bergerak. Aku kira hanya sebuah pajangan. Dia pasti seorang iblis yang sangat kuat. Bisa aku rasakan dari aura yang terpancar dari tubuhnya."

"Enyahlah kau dari sini." Misha melemparkan beberapa bola sihirnya. Tapi dengan mudah di tangkis oleh Diablo.

"Aku tak memiliki banyak waktu, jadi maaf, aku harus melakukan ini."

Diablo menjentikkan jarinya dan buum ... seketika pikiran mereka menjadi hampa. Diablo sudah berada di antara mereka lagi dan akhirnya dia bisa menyentuh mereka berdua.

Dalam sekejap Vio dan Misha menghilang bersama dengan Chaos juga. Keberadaan mereka lenyap begitu saja.

"Dua bala bantuan sudah aku kirim ke Kronos. Sekarang harus kemana lagi aku pergi?"

Diablo membuka portal dan masuk ke dalamnya.

Selesaai ....