2

4.8K 624 23
                                    


Agron telah berhasil dikuasai oleh pasukan Tiberius, begitu pula dengan istananya. Penduduk yang tinggal di kerajaan kecil itu  berlarian demi bersembunyi dari kekejaman para penjajah, terutama para bangsawan. Sudah menjadi rahasia umum Bangsa Tiberius memiliki dendam yang begitu kental kepada kalangan bangsawan Yunani, sebab pada dasarnya mereka semua berasal dari para budak yang memberontak. Raja Tiberius saat ini adalah seorang raja yang melanjutkan perjuangan sang ayah dalam menyejahterakan para budak.

Di dalam kuil Zeus, Adrienne telah berserah diri kepada kematian yang sebentar lagi akan menjemputnya. Dia adalah satu-satunya anak dari raja Agron yang tersisa sebab para saudaranya yang masih sangat muda telah mati di medan perang. Di dalam genggaman Adrienne terdapat satu botol racun dan juga dua koin emas sebagai upah untuk tukang perahu yang akan mengantarnya ke dunia bawah setelah ia tiada. Tuan Putri Agron itu benar-benar siap untuk mengakhiri hidupnya sendiri daripada ia harus menjadi budak bagi bangsa Tiberius yang tidak bermoral.

Racun itu hendak Adrienne teguk setelah ia selesai berdoa kepada Zeus untuk yang terakhir kalinya, namun tiba-tiba saja sebuah anak panah melesat dan nyaris mengenai tangannya. Adrienne tersentak, botol racun yang ia pegang  jatuh begitu saja dan isinya  tumpah. Gadis malang itu mengesot mundur mendapati sepuluh orang Pasukan Orion yang tengah menghampirinya.

"Lihat apa yang aku temukan di sini" ucap salah seorang di antara mereka, "Menyembunyikan gadis cantik untuk dirinya sendiri memanglah kebiasaan Zeus"

Bedebah, mereka baru saja menghina Dewa.

"Mundur!" pekik Andrienne saat tangan-tangan kotor itu hendak menggapainya dan menyentuhnya.

"Kau bangsawan yang sangat cantik, mungkin kami dapat menggilirmu malam ini"

"Minggir! Kalian benar-benar tidak bermoral, kalian ingin memperkosaku di kuil Zeus, hah?!"

Bukannya takut, mereka malah tertawa. "Zeus akan merasa senang menyaksikan kita"

Sialan.

Adrienne menjerit saat salah seorang di antara Pasukan Orion mendekap tumbuhnya. Mereka berbau darah, berkeringat, dan menjijikan. Tanpa belas kasihan tubuh Andrienne dilempar dari satu pria ke pria yang lain layaknya mainan.

"Aku tidak pernah tidur dengan seorang bangsawan sebelumnya, aku penasaran bagaimana rasa dari tubuh yang sering berendam air susu dan madu"

Cukup sudah, Adrienne tidak tahan lagi! Diambilnya belati dari pinggang pria itu lalu ia tancapkan belati tersebut tepat di sisi lehernya. Adrienne menjerit, keberaniannya berkumpul dan meledak begitu saja. Ia menekan belati itu semakin dalam sehingga prajurit yang sedang mendekapnya mati dan terjatuh di bawah kakinya.

Adrienne merasa lega, tapi ia tahu perjuangannya belum berakhir sampai disitu. Menarik belatinya dari leher prajurit yang telah ia bunuh, Adrienne berbalik untuk menghadapi sembilan orang Pasukan Orion yang lain. Mereka menyerang Adrienne dengan pedangnya tanpa tahu bahwa seorang gadis yang mereka lawan adalah putri dari Raja Agron yang terkenal dengan keberaniannya. Gadis itu ahli dalam menggunakan pedang dan belati, ia bergerak lihai menyerang para pria tak bermoral yang mencoba untuk menodainya malam ini.

Delapan orang telah berhasil Adrienne habisi dan sekarang hanya tersisa dua orang prajurit lagi, mereka adalah yang terkuat di antara prajurit yang lain sehingga sulit untuk Adrienne habisi. Tapi Andrienne tidak menyerah, ia lebih baik mati di tangan mereka daripada harus melayani bangsa Tiberius yang sangat ia benci.

Merobek bagian bawah gaunnya yang menyeret di lantai, Adrienne kemudian berlari dan menyerang dua prajurit yang tersisa. Ia menendang salah seorang di antara mereka lalu melemparkan belatinya kepada satu orang yang lain. Tapi nasib baik tidak berpihak kepada Andrienne kali ini, prajuriOrion itu berhasil menghindar dan segera menjambak rambut panjang Andrienne lalu menyeretnya sehingga Adrienne mengikutinya dengan tertatih-tatih.

The King's Hostage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang