Prolog

6.9K 652 21
                                    


My Prince,

Apakah Anda masih ingat pertemuan kita untuk yang pertama kali? Ketika langit sangat cerah dan merpati terbang tidak terlalu tinggi Anda datang ke istanaku dengan membawakan sekuntum mawar putih.  Jantung saya berdebar dengan sangat kencang, kala itu saya tersipu malu namun Anda malah tertawa dan berkata bahwa Anda sengaja tidak memberikan saya mawar merah karena khawatir bunga yang malang itu akan merasa cemburu jika melihat betapa indahnya rona di pipi saya. Saya mengingatnya my love, setiap detail. My whole world has changed since we met, my spirit has come to life, my soul has been set on fire, and my heart has someone to love.

Anda adalah bangsawan yang paling berani yang pernah saya jumpai. Namun, di balik keberanian yang begitu besar dalam menghadapi musuh Anda juga memiliki hati yang sangat tulus untuk orang-orang terkasih, itulah mengapa saya merasa beruntung dapat terpilih sebagai calon istri Anda, Your Highness.

My prince, tidak pernah sekali pun saya meragukan keberanian Anda tapi hari ini, saat saya mendengar bahwa Anda setuju untuk membantu Ayah saya untuk bertempur melawan Bangsa Tiberius saya benar-benar merasa cemas. Saya telah mendengar banyak tentang pasukan Orion, mereka tak bermoral, mereka tak segan melanggar aturan saat berperang demi memperoleh kemenangan. Untuk itu simpan lah kalung ini bersama Anda, kalung ini yang akan melindungi Anda dari bahaya dan membawa Anda pulang dengan selamat ke dalam pelukan saya Your Highness, doa saya selalu bersama Anda.

Love,
Your Princess, who will wait for you.

Sungguh surat cinta yang sangat indah, dia tidak pernah membaca surat cinta seindah ini sebelumnya. Dengan tulisan tangan yang sangat rapi, kata-kata yang manis dan tertata, ah dia benar-benar penasaran siapa gadis tolol yang jatuh cinta dan tergila-gila kepada pecundang seperti Theddeus?

Menggelikan.

Siapa pun wanita itu pasti belum pernah melihat pejuang sejati saat bertempur di medan perang. Theddeus mungkin sudah membuatnya terkesan dengan memamerkan teknik-teknik yang ia kuasai saat latihan, namun semua teknik itu tidak akan berlaku di medan perang. Di medan perang kau tidak menggunakan senjata melainkan menjadi senjata. Menyerang dan bertahan seperti seorang pejuang sejati. Sementara itu Theddeus jauh di bawah kriteria seorang pejuang, bangsawan muda itu telah membuat leluhurnya merasa malu dengan sikapnya yang pengecut.

Mayat Theddeus yang tergeletak dan bersimbah darah ia dorong menggunakan kakinya. Sudut bibirnya tersungging menciptakan sebuah senyuman miring saat dia menemukan sebuah kalung yang ia cari melingkar di leher bangsawan yang telah ia habisi.

Ah ini bukan kalung, melainkan jimat.

"Crixus!"

"Your magesty"

"Kirim wajah jelek Theddeus kepada calon pengantinnya" titahnya, "Agron telah menjadi milik kita!"

Para prajurit bersorak atas kemenangan mereka menaklukkan seluruh wilayah Kerajaan Agron.

"Baik, My King"

Crixus undur diri dari hadapannya dengan membawa mayat Theddeus untuk ia penggal kepalanya, kepala yang nantinya akan dikirim kepada tunanagan Theddeus sebagai peringatan bahwa Kerajaan Tiberius telah berhasil menaklukkan Agron dan akan menginvasi wilayah mereka sebentar lagi.

— TBC —

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

The King's Hostage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang