Warning : Adult and explicit sensual content!
Setelah seluruh kerajaan berhasil dikuasai oleh Bangsa Tiberius, Adrienne bersembunyi di dalam Kuil Zeus dan hendak menghabisi dirinya sendiri dengan meminum sebotol racun. Tapi takdir tidak membiarkan A...
Sedikit info bagi kalian yang ingin membeli Ebook diharapkan untuk tidak melakukan pembayaran melalui alfamart karena sedang dalam masalah. Apabila tetap melakukan transaksi melalui alfamart maka itu diluar tanggung jawab penulis maupun penerbit. Terima kasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua bola mata Adrienne berbinar saat mereka sampai di tempat tujuan, tempat spesial yang tersembunyi lumayan jauh di dalam hutan Tiberius. Damon turun dari kudanya terlebih dulu sebelum ia membantu Adrienne turun dengan memeluk erat pinggang ramping gadis itu. Adrienne yang sudah terlanjur bersemangat melihat pemandangan indah yang ada di depan matanya melangkah maju dan meninggalkan Damon di belakangnya begitu saja.
Dia mendekat ke arah sebuah danau yang airnya begitu jernih dan berwarna hijau. Hamparan bunga lavender mengeliling danau tersebut bersama bebatuan yang indah yang menjadi tempat Adrienne duduk. Damon segera menyusulnya, takut Adrienne jatuh tergelincir menginjak batu yang licin.
"Hati-hati, My Lady" ucap Damon sembari meletakkan satu telapak tangannya pada punggung Adrienne untuk berjaga-jaga.
"Ini tempat yang sangat indah!" serunya, "Terima kasih sudah membawaku ke mari"
Damon terdiam, ia pandangi wajah cantik Adrienne yang tampak begitu bahagia. Ah, Damon tidak menyangka senyum dan tawa gadis itu dapat membuat hatinya terasa begitu ringan dan lega, merasa senang melihat Andrienne bergembira. Semoga saja dia tidak lagi menjadi alasan bagi air mata Adrienne yang tumpah, Damon ingin mrmulai hubungan yang baik bersama Ratunya.
Berbicara tentang hubungan yang baik Damon kembali teringat akan tujuan utamanya mengajak Adrienen kemari, ia butuh waktu berdua bersama sang istri untuk meminta maaf atas sikap brengseknya selama ini sekaligus membicarakan masa depan dari pernikahan mereka.
"Adrienne, bisakah kita bicara?"
Adrienne yang sibuk mengagumi pemandangan indah yang ada di sekelilingnya menoleh menatap Damon yang mendadak menjadi serius lalu bertanya, "Semuanya baik-baik saja, My Lord?"
