Chapter 23

95.2K 9.9K 221
                                    

Serena menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Serena memejamkan matanya dan mengadahkan kepalanya.

Jarang-jarang sekali ia bisa naik motor untuk pergi ke tempat yang ia ingin tuju.

Di depannya, Archer tersenyum melihat pantulan wajah Milana dari kaca spion yang sepertinya menikmati angin sore.

"Seru gak Mil naik motor?" Tanya Archer.

"HAH?" Serena tidak dapat mendengar pertanyaan Archer dengan baik karena telinganya tertutup helm dan belum lagi suara bising dari kendaraan lain.

"SERU GAK NAIK MOTOR SORE-SORE GINI?" Tanya Archer lagi. Ia berteriak kali ini agar Milana bisa mendengarnya.

"SERU BANGET, INI PERTAMA KALI SEJAK 7 TAHUN YANG LALU GUE NAIK MOTOR!" Balas Serena penuh semangat.

Sungguh, ia sangat menikmati waktunya naik motor.

Sepertinya, sepulangnya dari pasar malam, ia akan langsung mencari motor yang bagus untuk ia beli.

TIN

TIN

TIN

Bunyi klakson pengendara lain tiba-tiba saling bersahutan menegur Archer.

"WOY UDAH LAMPU MERAH TUH!"

"LIAT PAKE MATA MAKANNYA!"

"CARI MATI, PADAHAL MASIH MUDA!"

"JANGAN FOKUS PACARAN! FOKUS TUH NAIK MOTOR!"

Makian para pengendara yang terganggu karena pelanggaran yang Archer lakukan, membuat Archer sedikit kehilangan fokusnya.

Archer tidak meyadari jika lampu lalu lintas di depannya sudah berubah menjadi warna merah.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia melanggar peraturan lalu lintas. Tapi, itupun tidak sengaja!

Archer menegang begitupun Serena. Untung saja Tuhan masih menyayangi mereka, kalau tidak, bisa-bisa mereka tertabrak kendaraan lain saat Archer menerobos lampu merah.

"DEK, DEK, SINI!" Teriak seorang pria paruh baya yang memakai seragam polisi sambil melambaikan tangannya ke arah Archer. Ia mengisyaratkan Archer untuk mendekatinya.

Archer yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh ke arah asal suara.

Sial, itu polisi!

Dengan ragu, Archer mengemudikan motornya mendekati polisi tersebut.

"Kamu tahu apa kesalahan kamu?" Tanya polisi tersebut langsung.

"I-iya pak." Jawab Archer.

"Apa kesalahan kamu?" Tanya polisi tersebut. Matanya menatap tajam Archer dan Serena.

"Menerobos l-lampu merah pak." Jawab Archer.

"Bagus, kamu tahu kesalahan kamu. Hampir saja kalian berdua ditabrak sama kendaraan lain. Lain kali, kalian harus lebih berrhati-hati lagi dalam mengendarai kendaraan!" Tegur polisi tersebut.

Polisi tersebut melanjutkan ocehannya hingga Serena menatap jengah polisi di depannya.

Tegur dan nasehatin sih tidak apa, tapi jangan kelamaan. Membuang waktu saja!

"Sekarang, tunjukkan SIM, STNK dan KTP kamu?" Tanya polisi tersebut.

Archer kelabakan ketika polisi memintanya untuk menunjukkan SIM, STNK dan KTP.

Ia lupa membawanya!

"Mana? Kamu lupa bawa ya?" Tanya polisi tersebut penuh selidik ketika melihat raut wajah Archer yang cemas.

Serena's Transmigration [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang