Serena's Transmigration [END]

Extra Part

Archer dan Serena segera dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Tubuh mereka sudah bersimbah darah karena terdapat beberapa luka di tubuh mereka.

Begitu ambulans tiba di rumah sakit, para petugas ambulans langsung mengeluarkan brankar mereka dan segera mendorongnya ke UGD.

"MINGGIR! INI PASIEN DARURAT!"

"Apa yang terjadi dengan mereka?" Tanya dokter yang sedang bertugas di IGD.

"Mereka korban tabrak lari."

"Bagaimana keadannya?"

"Tekanan darah mereka sama-sama rendah. Sedangkan laju pernafasan yang laki-laki tidak normal. Yang perempuan normal."

"Biar saya periksa!"

Kedua dokter yang berjaga di UGD pun mendekat dan memeriksa kondisi Archer dan Serena.

"Siapkan ruang operasi! Ia tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi!" Perintah dokter yang memeriksa Archer. Ia panik karena kondisi Archer yang buruk.

"Tapi kita membutuhkan wali untuk persetujuan operasinya!"

"Kita harus melakukan operasi sekarang! Apa kau mau jika pasien tidak selamat?!" Marah dokter tersebut.

"T-tidak"

"Saya yang akan menanggung akibatnya jika terjadi apa-apa."

"B-baiklah, ayo siapkan ruang operasi sekarang!"

Beberapa perawat mulai berlari dan menyiapkan ruang operasi.

"Bagaimana kondisi perempuan itu?"

"Ia baik-baik saja. Hanya benturan keras yang membuatnya pingsan dan ada beberapa luka di tubuhnya tapi sudah ku obati. Mungkin beberapa lama lagi ia akan bangun."

Berapa lama kemudian, ruang operasi telah siap. Dokter segera mendorong brankar Archer dibantu dengan perawat.

"Panggil Dokter Bernard! Ini akan menjadi operasi yang cukup sulit!" Perintah dokter kepada perawat.

Perawat itu mengangguk dan berlari ke ruang Dokter Bernard berada.

Disisi lain, Keluarga Hurtado yang sedang bersantai di ruang tamu pun mendadak menjadi tegang ketika mendapat telepon dari pihak rumah sakit jika anak mereka menjadi korban tabrak lari.

Mereka segera bersiap-siap dan langsung pergi menuju rumah sakit.

Alexa yang masih syok dengan kabar itu pun hanya bisa diam di mobil. Ia khawatir dengan keadaan kembaran dan sahabatnya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, mereka akhirnya sampai.

Mr Hurtado bergegas ke resepsionis dan menanyakan dimana Archer dan Milana dirawat.

"Dimana putra saya dan temannya?" Tanya Mr Hurtado tidak sabaran.

"Tolong bapak tenang dulu. Boleh saya tahu nama orang yang bapak cari?"

"Archer dan Milana."

"Ah korban tabrak lari. Untuk pasien bernama Archer, ia berada di ruang operasi di lantai 5. Sedangkan, pasien yang bernama Milana berada di ruang UGD."

Mereka segera naik lift untuk ke lantai 5 tanpa menanyakan letak ruang operasi Archer.

Saat mereka sudah berada di lantai 5, mereka kelimpungan mencari dimana posisi ruang operasi Archer.

Kebetulan, salah satu perawat melewati mereka dengan tergesa-gesa sambil membawa sebuah hasil CT Scan.

"Sus, sus!" Panggil Mr Hurtado.