Chapter 38

72.4K 7.8K 206
                                    

"Masuk, Cher!" Perintah Serena begitu mereka sampai di apartment.

"Iya." Archer mengikuti langkah Serena.

"Lo tunggu sini ya, gue mau ambil bajunya dulu." Ucap Serena sambil mempersilahkan Archer untuk duduk di sofa ruang tamunya.

Setelah itu, Serena langsung berjalan ke kamarnya. Ia membuka lemari bajunya dan mengambil salah satu baju oversize yang ia miliki.

"Ini muat gak ya?" Monolog Serena sambil memilih-milih baju yang muat di badan Archer.

"Ini aja deh." Putus Serena. Ia memilih baju oversize hitamnya.

Serena keluar dari kamarnya lalu menyodorkan baju tersebut ke Archer.

"Ini kayaknya muat deh di badan lo. Lo ganti baju di toilet aja, toilet ada disana." Ucap Serena sambil menunjuk pintu berwarna coklat.

"Makasih." Archer berjalan ke toilet sambil memegang baju yang dipinjamkan Milana.

Sedangkan Serena duduk di sofanya, tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Alexa beberapa hari lalu.

Flashback
"Tumben lo gak cerewet kayak biasa?" Tanya Serena ketika melihat Alexa hanya diam saja sambil mengaduk-aduk makanannya. Sepertinya Alexa sedang dalam mood tidak baik.

"Lagi gak mood." Jawab Alexa singkat dengan wajahnya yang tertekuk.

"Cerita aja kalau lagi sedih atau badmood. Siapa tau gue bisa bantu." Ucap Serena peduli.

Ia perlahan mulai berusaha merubah sikapnya yang datar dan dingin kepada Alexa karena biar bagaimanapun, Alexa adalah satu-satunya temannya.

"Gue gak yakin mau cerita ini ke lo. Ini masalah keluarga gue soalnya." Ucap Alexa.

"Apa gue boleh tahu masalahnya apa?" Tanya Serena hati-hati.

Menurutnya, masalah keluarga adalah hal yang cukup sensitif untuk diceritakan kepada orang lain. Maka dari itu, Serena menanyakannya dengan hati-hati, takut menyinggung Alexa.

Alexa menatap Milana. "Lo jangan kasih tau siapa-siapa ya." Ucap Alexa pelan, hampir seperti berbisik.

Serena mengangguk. Tidak mungkin ia membocorkan rahasia orang apalagi rahasia temannya sendiri.

"Gue sedih banget beberapa hari ini, gue tiba-tiba kepikiran terus sama kembaran gue yang hilang selama 15 tahun yang lalu. Gue takut dia kenapa-kenapa diluar sana, lo tau hidup itu keras. Gue takut dunia gak adil sama dia." Jelas Alexa sendu.

Serena kaget mendengar jika Alexa mempunyai kembaran. Semua orang tahu jika Alexa adalah anak tunggal di keluarganya.

"Orang tua gue udah berusaha keras buat nyari dia, tapi sampai sekarang gak membuahkan hasil." Lanjut Alexa.

"Kembaran gue hilang karena diculik sama salah satu musuh bisnis papa gue saat kita berumur 2 tahun." Alexa mengusap air matanya dengan telapak tangannya.

"Gue harap gue bisa ketemu kembaran gue secepatnya." Ucap Alexa penuh harap. Matanya menatap lirih Milana.

"Gue yakin lo pasti bisa ketemu kembaran lo! Lo jangan patah semangat dan sedih ya!" Ucap Serena menyemangati. Tangannya terulur untuk mengusap air mata di pipi Alexa.

"Makasih, Mil udah mau dengerin curhatan gue." Ucap Alexa sambil tersenyum.

"Sorry kalau gue nanya ini, kembaran lo namanya siapa dan apa lo punya fotonya? Siapa tau gue bisa bantu." Ucap Serena.

Serena's Transmigration [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang