47: dinner

480 27 5
                                    

Dari buruknya hari lalu kini Nunu tengah menikmati harinya, sore ini ia menatap dedaunan yang jatuh sembari menghirup coffe panas didepannya. Kali ini ia tengah duduk di rooftop milik rumah Jaehyun, ia sengaja mengambil hari libur di hari kamis ini.

Senja kali ini menemaninya, ia melihat semua pemandangan yang menakjubkan dengan mata telanjang. Wanita bermata bulat ini sesekali tersenyum tipid berkat menikmati indahnya pemandangan dibelakang rumah Jaehyun ini.

Dia menengok kedalam rumah, di mana ia langsung melihat kamar milik Jaehyun yang berkonsep rustic terlihat bagaimana dinding kayu berwarna coklat tua memperindah ruangan itu. Nunu berdiri dan melangkah kedalam rumah.

Ia kini berdiri di depan pintu kamar Jaehyun sembari memegang tuas, dengan sedikit keberanian ia membuka kamar yang selama ini tak pernah dilihatnya.

Aroma khas Jaehyun mulai masuk kedalam penciuman Nunu, seketika dalam otaknya mengingat bagaimana malam itu ketika tubuhnya menyatu dengan Jaehyun. Aroma yang begitu merusak otak Nunu untuk berfantasi.

"Yah sadarlah!" Ucap Nunu sendiri.

Saat itu juga ia tersadar, dan menatap kamar yang begitu luas dan elegan. Tak ada Jaehyun disini, Nunu bahkan tak tau entah di mana dia karena enggan bertanya.

Dia melihat sekeliling kamar Jaehyun, menengok sebuah meja kerja yang ada dalam kamar dan mulai menghampirinya. Ia melihat foto Jaehyun bersama kedua orang tuanya, senyum lebar berada diantara wajah mereka.

"Ternyata, wajah tampanmu diwarisi ayahmu?" Gumam Nunu sendiri.

Dia melanjutkan melangkah mendekati kasur Jaehyun, kasur yang besar dan mungkin akan muat jika untuk empat orang. Kamar yang masih bertema rustic ini begitu elegan.

Nunu menyentuh kasur itu dengan lembut sembari otaknya memikirkan sesuatu. Dan seketika ia melihat foto Jaehyun terbingkai lumayan besar dalam kamar ini. Wanita ini langsung memandangi foto dan duduk diatas kasur.

Dia diam tak bergeming, namun tiba-tiba air matanya jatuh sembari memandangi foto Jaehyun.

"Otte?" Tanya Nunu dengan matanya yang masih menatap foto Jaehyun.

Air matanya kembali berlinang.

"Otte Jaehyun-ssi?" Tak ada satupun ia memalingkan wajahnya dari foto milik Jaehyun.

"Aku terdampar dikehidupanmu yang harusnya tidak boleh. Aku tidak tau harus bagaimana? Any, kenapa rasa ini begitu mencekikku. Semakin aku menolak untuk tidak mengakui perasaanku, semakin sesak dan sakit" Kali ini suaranya semakin terlihat sesak

"Ini salahku, ini salahku Jaehyun-ssi. Mian, mianhe...." ia menghela nafas karena ia begitu sesak ditambah air matanya semakin deras mengalir. "Seharusnya kala itu, kala aku ditinggalkan begitu banyak orang dikehidupanku sebelumnya, aku tak seharusnya mengenalmu dan mencintaimu dengan begitu gilanya"

"Mianhe Jaehyun-ssi, karena aku kau menjadi seperti ini. Dan saat aku bermimpi tentangmu mengetahui bagaimana pengecutnya aku kala dalam cerita mimpi itu, aku semakin takut jika memang aku wanita sial yang terlalu takut tidak bisa membuatmu bahagia" tangisnya pecah mengalir deras hingga menetes diatas sprai kasur Jaehyun.

Dia merebahkan dirinya diatas kasur Jaehyun, tangannya menyentuh batal dengan lembut. Ia berhenti menangis, kepalanya menjadi pening hingga ia tertidur sendiri diatas kasur milik Jaehyun.

Kini ia mengeluarkan apa yang membuat ia merasa tertekan, ia terlalu takut untuk mengakui semua hal itu. Selain keras kepala dia juga wanita yang pengecut dalam hal ini.

☘☘☘

Tepat pukul 11 malam Jaehyun pulang kerumah setelah selesai syuting konten. Dia melihat lantai satu rumahnya sepi bahkan lampu rumahnya pun masih padam, dia pun segera menyalakan lampu rumahnya.

Not Dream (NC 21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang