40 : hidup bersama

919 26 1
                                    

Kini, Nunu masih menyeret koper miliknya. Cuaca benar-benar dingin malam ini, setelah ia pulang bekerja ia bingung harus kemana. Ia melangkahkan kakinya tanpa tujuan.

Tentu saja keputusannya untuk pergi dari rumah bukan suatu yang tepat, namun ia ingin sahabatnya mempunyai waktu bersama orang yang dicintai setiap hari. Dan itulah kesempatan.

Sebenarnya ia ingin berbagi dengan sahabatnya, Lee Know. Namun keniatan itu ia urungkan, sebab ia tak mau terjadi keributan kembali. Dan bahkan ia tak berangkat ke kampus, ia melihat jadwal StrayKids yang memang sedang benar-benar sibuk. Kemudian ia melihat ponsel miliknya, tertera pukul 01.00 malam.

"Apa harus ke sauna?" Tanya Nunu sendiri.

Ia melihat tempat sauna yang memang buka 24 jam dekat kantornya. Ia menghela nafasnya, dan melangkah pergi ke dalam sauna untuk tidurnya malam ini.

Dan dilain tempat, ada Nida yang baru kembali dari makan malam dan mencari angin malam sejak sore. Dia membuka rumahnya yang lampunya masih menyala. Terlihat tidak ada yang berubah diruang tamu dan dapur masih utuh.

"Kau pulang? Mau makan?" Tanya Taeyong yang baru keluar dari kamarnya.

Nida menghela nafasnya, sejujurnya dia senang bisa melihat Taeyong setiap hari. Namun, dia juga khawatir dengan Nunu. Mana mungkin Nunu mau hidup bersama dengan Jaehyun, membayangkannya saja sudah sakit kepala.

Nida diam dan langsung masuk ke dalam kamar untuk bersiap tidur. Namun, dia tercengang saat melihat kondisi kamarnya yang berubah 180 derajat.

"Ya!! Igeu mwoya?!!!" Nida membentak Taeyong yang tepat dihadapannya.

Taeyong melipatkan bibirnya ke dalam, dan mulai mengeluarkan suara. "Hmm ini juga rumahku, dan hakku juga untuk merubah posisi kamar" jawab Taeyong dengan santuy.

"Siapa yang bilang kau tidur di kamar, tidur diluar! Aku senior dirumah ini!!" Pekik Nida.

"Sireo, aku membayar mahal rumah ini" jawab Taeyong.

"Ah jinjja!! Ya, lalu kenapa ranjang ini dirapatkan?" Nida menunjuk ranjang kamar yang semulanya terpisah dan saling memojok satu sama lain disisi dinding kini menjadi rapat seperti satu ranjang.

"Sisi itu untuk meja komputer gameku" Taeyong menunjuk meja yang telah berisi meja dan komputer super mewah beserta kursi game yang sangat mahal.

Nida menghela nafas, ia kehilangan akal dan ucapannya setelah melihat hal itu. Dia memegang dahinya dan memijatnya, ia makin sakit kepala setelah melihat hal ini.

"Ah jebbal Yongie! Kau benar-benar membuatku naik darah. Kenapa kau pindah kesini sih? Kau punya dorm, punya apartemen." Nida menyenderkan tubuhnya ke dinding.

"Dormku tanggal 1 akan digusur, apartemenku belum selesai. Aku hanya sementara disini untuk beberapa bulan." Teyong menghela nafasnya agar tenang, "Bereskan dirimu, akan ku buatkan kau ramen" lanjut Taeyong dan kemudian meninggalkan Nida.

Selang beberapa waktu, ia telah membereskan tubuhnya, dan Nida melihat sebuah ramen yang sudah berada diatas meja makan. Ia memghampiri panci berisi ramen yang hangat, dan segera memakannya dengan lahap.

"Emang cowok bisa masak ramen se enak ini tuh idaman!" Gumam Nida.

Rasanya memang begitu mengejutkan di lidah Nida, biasanya ia hanya makan ramen yang dimasak biasa tanpa bumbu special atau apapun. Namun, kali ini ia makan ramen dengan kekuatan tangan Taeyong dimana memang ia sangat handal dengan masakan.

Tak ada 10 menit, Nida selesai makan dan langsung mencuci perkakas makanannya. Setelah itu ia melihat Taeyong telah terlelap diranjang kamar, dan melirik arloji memang sudah pukul 2 malam. Nida dengan hati-hati megambil sebuah bantal dan selimut, ia berniat tidur di sofa. Akan gila rasanya jika mereka satu ranjang.

Not Dream (NC 21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang