30 : malam panjang

10K 68 2
                                    

"nid gue keluar dulu ya" ucap Nunu sembari memakai puding tebalnya.

Nida yang sudah kenyang oleh Ramyun kini hanya tergeletak lemah diatas kasur dengan ponsel yang ia genggam.

"Kemana lu?" Tanya Nida dengan menoleh ke arah Nunu.

Ia melihat Nunu yang telah rapih mengenakan sebuah baju Sabrina berwarna biru langit dan rok mini skirt jeans dan dibalut oleh puding tebal.

"Club" senyum Nunu, kemudian ia berjalan keluar kamar dengan santainya.

"Pulang apa kaga?" Tanya Nida dengan suara memekik.

"Nggak tahu" ucap Nunu yang kini tengah memakai sebuah ankle strap heals berwarna putih gading.

Nida pun hanya diam, dan kembali fokus ke dalam layar ponselnya. Ia melihat jam di layar ponselnya yang sudah tiba pukul 2 pagi.

Nunu pun keluar rumah sewanya, malam ini adalah ladies night. Dia selalu menyia-nyiakan malam ini dengan hanya tiduran, namun tidak dengan malam ini. Ia sudah rindu dengan suasana club yang ramai dan meriah.

Ia memakai sebuah taksi yang sudah ia pesan, dia sepertinya mempunyai uang hingga memesan sebuah taksi. Kali ini saja ia boros, sebelum dan setelah ini dia akan hidup dengan penuh pengiritan.

Taksi mengantarnya ke daerah Itaewon, dimana sebuah club besar yang begitu populer di kampus dan kantor tempatnya bekerja. Banyak yang bilang bahwa club ini adalah surganya pria tampan, karena semua pria-pria disini sangat memuaskan mata.

Sesaat kemudian ia telah sampai di dalam sebuah club super megah disini, teman-temannya tidak berbohong karena disini sangat membuat matanya segar berkat melihat banyak laki-laki tampan.

Ia memesan sebuah whiskey, dia gila bahkan memesan minuman mahal. Dia tidak ingat kalo akhir bulan dia akan makan Ramyun terus menerus jika memesan sebuah whiskey.

Bartender menyerahkan pesanan Nunu tepat dihadapannya, Nunu tersenyum sumringah. Dan segera ia menuangkannya digelas kecil dan meminumnya.

Suara musik DJ yang telah menderu kencang membuat ia semakin larut dalam suasana, ramai dan sangat mengasyikkan. Ia tersenyum sendiri bisa menikmati kesenangannya dengan begitu menyenangkan.

"Ini waktunya bersenang-senang" Nunu memekik kencang sendiri.

Sumpah dia belum mabuk, namun dia sudah gila.

Dia meminum minumannya berulang kali, dan setelah itu ia turun dari tempat duduknya dan mendekati arah meja DJ yang sudah sangat ramai orang-orang yang asik bergoyang.

Nunu membaur dan ikut menggila diantaranya, dia menyukai hal ini karena terasa seperti dia hidup dengan sesungguhnya. Semua pikiran terbang melayang entah arah kemana dan ia benar-benar menyukai hal itu.

*Bruughh*

Ia tak sengaja menyenggol lengan tangan laki-laki yang berada disampingnya. Nunu segera mungkin meminta maaf agar tak memperpanjang masalah dan melanjutkan clubing.

"Kau?" Suara itu terdengar ditelinga Nunu.

Nunu melihat dengan seksama dibawah sorot lampu warna warni yang buram, Nunu mengenali laki-laki yang tak sengaja ia senggol tadi.

Dan dengan buru-buru Nunu menghindarinya, dengan berlari ke arah mejanya kembali. Lalu ia duduk, dan menenggak whiskeynya dengan kasar.

"Kenapa harus ketemu Jaehyun" Dia menaruh wajahnya di atas meja, dan kemudian menghela nafasnya dengan memelas.

Dia kembali menenggak whiskeynya tanpa menikmati rasanya berkat rasa kekesalan karena bertemu orang yang tak asing baginya.

Dan tiba-tiba Jaehyun duduk disampingnya, hingga membuat Nunu menyemburkan minumannya karena terkejut atas kedatangan dirinya.

Not Dream (NC 21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang