7 : jalan masing-masing

1.2K 39 6
                                    

6 bulan kemudian

"Bu... Passport Lia udah dimasukin ke tas Kan?" Lia memekik di dalam kamarnya.

Ia tengah bersiap untuk berangkat ke Jepang. Kini ia begitu sibuk melihat isi kopernya kembali, takut ada yang tertinggal.

"Udah Lia" jawab ibu Lia dari ruang tamu.

"Kaka! Kopernya di bawa kedepan" Pinta adeknya yang kini dibelakangnya.

Lia mengecek berulang-ulang, dan ia begitu sibuk.

Namun, Nunu yang hanya memperhatikannya saja tanpa membantu Lia apapun.

"Ka Nunu? Berarti tinggal ka Nunu nih yang disini?" Tanya adik Lia kembali.

Nunu mengangguk.

"Kasiaaann" ledek adik Lia. Nunu hanya menyeringai mendapat ledekan itu.

Lia pun mulai mengeluarkan barang-barangnya untuk dimasukan ke dalam mobil. Dan Nunu hanya menatap Lia, ia berpikir bahwa benar-benar sendiri  dikota ini.

"Bangke, bantuin kek malah bengong!" Lia membulatkan matanya ke arah Nunu.

"Ya Lu nggak bilang minta bantuan" Nunu pun akhirnya bangkit dari duduknya a dan membantu Lia.

"Lunya aja yang nggak peka!" Lia menaikan nada suaranya ke Nunu.

Beberapa saat, semua barang-barang Lia telah masuk ke dalam mobil. Dan keluarga Lia juga telah siap untuk mengantar Lia ke Jakarta.

"Yakin, gue nggak usah ikut nganter sampe bandara?" Tanya Nunu dihadapan Lia

"Iya, ntar malah Lu baliknya sendirian kesini. Udah kalem aja" Lia memeluk nunu.

Ia memberikan salam perpisahan kepada Nunu. Dan tentu saja, Nunu menyambutnya.

Tak lama, keluarga Lia pun sudah bersiap Di dalam mobil. Nunu berdiri disamping mobil, dan melambaikan tangannya ke mereka.

"Hati-hati dijalan" ucap Nunu ketika Mobil mulai melaju.

Nunu menghela nafas panjang, ia pun bersiap untuk meninggalkan rumah Lia yang sudah sepi. Ia segera menyalakan motornya, dan bergegas pulang kerumah.

Selama mengendarai motor ia sama sekali tak fokus, ia benar-benar memikirkan kenapa ia belum mendapatkan pekerjaan. Ia sendirian disini, benar semuanya telah menggapai citanya masing-masing. Ini kehidupan sebenarnya, dimana semuanya harus melangkah sendiri-sendiri untuk melanjutkan hidupnya.

Bukan hanya Nunu yang sendiri, Nida pun sendirian di Seoul, fia sendirian di Jakarta, Octa sendirian di London, puteri sendirian di Singapore, lalu Lia pun Akan sendirian di Jepang.

Semuanya sudah mempunyai jalan masing-masing, hanya saja Nunu masih tersesat. Dia belum menemukan jalannya.

☘️☘️☘️

Pagi ini nunu terbangun, matanya sembab. Benar ia bermimpi semalaman tentang Jaehyun, ia masih menangis jika memimpikan Jaehyun. Tentunya hal ini sangat membuat ia kesal, bagaimana tidak jika ia bangun dengan kondisi Mata sembab seperti habis dipukul.

Ia berbeda dengan Nida, jika Nida setiap bangun diwarnai dengan senyuman dibibirnya tapi Nunu dengan air mata yang mengalir menemani setiap tidurnya.

Bahkan didalam hidupnya yang sebenarnya ini ia tidak mersakan perasaan cinta yang dimilikinya seperti di dalam mimpinya.

Ia bangun pukul 9 pagi, tidak masalah bagi pengangguran seperti Nunu itu bangun siang. Ia segera mandi dan merapihkan rumahnya.

Not Dream (NC 21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang