“Maaf, bukannya saya ingin menolak, tapi bukankah terlalu cepat kalau langsung menikah?” Yang Yang menatap Seungcheol yang duduk dengan tenang pada sofa single di dekatnya. Meski pelafalan dan grammar yang diucapkan laki-laki itu tidak sempurna, ia paham apa yang baru saja laki-laki itu kemukakan untuk kasus yang sedang mereka hadapi. Menikah. “Maksud saya, ini bahkan baru pertemuan ke dua dan sebelumnya kita tidak saling kenal. Juga, pernikahan adalah hal yang sakral, tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba.”
Seungcheol memijat pelipisnya yang terasa berdenyut menyakitkan. Beberapa faktor adalah kurang tidur, stress dan masih harus memahami apa yang calonnya katakan. Seharusnya ia membawa Jun atau Minghao ikut serta. Namun, rasanya kurang elit kalau harus menggunakan penerjemah di situasi yang seharusnya sakral ini. Setidaknya ia merasa bersyukur perusahaannya mewajibkan mereka untuk belajar bahasa asing—seperti China, Jepang dan Inggris. Apa kabar jika bahasa Chinanya masih nol?
“Saya paham, saya sudah mempersiapkan semua berkas yang dibutuhkan sebelum datang kemari.” Seungcheol mengeluarkan sebuah map dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. “Maaf, tapi saya juga tertimpa kendala waktu yang dibebankan oleh manajer saya. Namun, lebih dari itu, saya serius tentang pernikahan ini. Saya tahu ini sulit untukmu.”
“Benar, ini sangat sulit untukku,” ucap Yang Yang spontan. “Terlebih kedua orang tuaku sudah membuangku.”
Perkataan jujur Yang Yang membuat Seungcheol terkejut. Ia mendadak ikut merasa sakit. “Maafkan aku.”
Yang Yang melambaikan tangannya dan bangkit untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di meja makan. “Lupakan, lagi pula memang benar, kita harus segera menikah sebelum perutku membesar. Aku akan minta tolong manajerku untuk menyiapkan semuanya.”
***
Pernikahan itu sederhana. Jauh lebih sederhana dibandingkan pernikahan Mingyu dan Wonwoo di Serial Pregnant. Selain mempelai, hanya ada keluarga dari Choi Seungcheol, Nyonya Lian, Eddie Gu—yang akan mengantarnya ke altar—dan pendeta yang akan menikahkan mereka. Hanya itu, tidak lebih.
Pakaian yang mereka gunakan juga suit yang pernah mereka pakai. Nyaris tidak ada yang spesial. Beruntung Seungcheol membeli cincin yang ukurannya pas di jari manis Yang Yang.
“Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu,” ucap Eddie Gu, begitu Yang Yang meraih tangannya, siap pergi menuju altar.
“Terima kasih untuk semuanya, Lao Gu,” balas Yang Yang. Ia langsung menoleh pada altar di mana sudah ada Seungcheol dan pendeta di sana. Menolak bertukar tatap dengan Eddie Gu. Ia tahu, laki-laki itu terluka dalam diam.
Pernikahan itu berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Hanya mungkin kegugupan yang memuncak kala mereka harus berciuman. Pada akhirnya bibir mereka hanya menempel tanpa terjadi pergulatan. Diabadikan oleh kamera milik Choi Seungmin dan tepuk tangan yang menggema karena sepi.
“Aku berjanji akan mencintaimu,” bisik Seungcheol, lantas memberikan kecupan di dahi orang yang kini resmi menjadi pasangannya.
“Aku juga ... akan belajar melakukan itu,” balas Yang Yang, ia menunduk dan berbalik menghadap orang-orang yang hanya membuatnya merasa kesepian. Matanya menangkap air mata membasahi wajah Nyonya Lian—tidak tahu apakah sedih atau bahagia. Sedikit terkejut saat ada lengan yang melingkari pinggangnya. Membuatnya spontan mendongak dan melihat wajah suaminya.
Mulai detik ini, semuanya telah berubah. Tidak hanya pada dirinya, namun, semua orang—terutama yang datang di pernikahan kecil ini. Setidaknya ia berharap, pernikahan ini tidak akan pernah ia sesali. Karena sepertinya sosok yang sedang merangkulnya ini memiliki hati yang begitu baik.
![](https://img.wattpad.com/cover/277853444-288-k909302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love || Seungcheol x Yang Yang
ФанфикMalam penghargaan itu mengajarkan pada mereka, betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain.