13 : Love

4.3K 276 11
                                    

"Tuan Yang Yang mengalami dehidrasi, kurang tidur. Sepertinya juga telat makan dan stress. Semua itu mempengaruhi janin dalam kandungannya dan menyebabkan keguguran."

Mata Seungcheol masih terpaku pada suaminya yang sedang berbaring di ranjang sembari membaca buku. Di rumah. Yang Yang hanya dirawat sehari di rumah sakit. Meski laki-laki itu terlihat baik-baik saja, sekarang malah justru berhasil membaca setengah buku yang dulu katanya sangat berat.

Meski Yang Yang adalah aktor hebat, Seungcheol tahu kalau pihak yang paling terpukul adalah suaminya. Saat sadar dan melihat perutnya kembali rata, laki-laki itu sempat linglung. Namun tidak menangis. Sepertinya terlampau sedih hingga air matanya bahkan tidak sanggup untuk menetes.

Bahkan saat Seungkwan menangis hari itu, Yang Yang justru adalah pihak yang menenangkan. Sungguh lucu.

"Stress?" batin Seungcheol penuh tanya. Sepertinya ia telah gagal menjaga suaminya. Ia terlampau sibuk hingga mengabaikan laki-laki itu. Bagaimana bisa ia lupa kalau Yang Yang bahkan pernah tidak makan seharian, gara-gara ia tinggal bekerja.

Namun, Seungcheol tidak tahu harus berbuat apa. Yang Yang terlihat baik-baik saja. Alhasil, Seungcheol memutuskan kembali pergi. Malam ini adalah hari terakhir promosi. Ia akan izin pulang duluan setelah pengambilan gambar.

***

Jam menunjukkan pukul 10 malam saat Seungcheol akhirnya pulang. Keadaan rumah mereka jadi terasa sangat hening. Padahal Yang Yang biasanya akan menunggu sembari menonton tv di sofa.

Hanya bisa menghela napas. Seungcheol berjalan menuju kamar. Namun, baru tangannya memegang handle pintu. Ia samar-samar mendengar tangisan dari dalam. Lirihan-lirihan yang membuat hati Seungcheol teriris-iris.

"Maafkan aku, maafkan aku. Maaf aku tidak bisa menjaganya dengan baik. Maafkan Baba, sayang. Maafkan Baba."

"Aku minta maaf. Seungcheol, aku minta maaf. Maafkan aku."

"Jangan tinggalkan aku. Seungcheol-a, aku minta maaf, tolong jangan tinggalkan aku."

"Maafkan aku."

Tubuh Seungcheol perlahan-lahan melorot jatuh ke lantai. Ia terduduk diam mendengarkan tangisan pilu itu. Diam-diam ikut menangis tanpa suara.

Tidak tahu berapa lama waktu berlalu, hingga Seungcheol benar-benar yakin isak tangis itu telah berhenti. Ia bangkit dan masuk ke dalam kamar. Menemukan suaminya sudah terlelap karena kelelahan. Dengan hati-hati ia merangkak naik ke atas tempat tidur. Memandang wajah yang bahkan masih terlihat sedih.

Diusapnya jejak-jejak air mata di sana.

"Siapa yang bilang aku akan meninggalkanmu?" Seungcheol menunduk dan memberikan satu kecupan pada dahi Yang Yang. Mengusap rambut laki-laki itu dan memeluknya dengan erat. "Kamu mendengar kalimat jahat itu dari mana, hum?"

"Aku yang seharusnya minta maaf, karena tidak bisa menjaga kalian berdua," bisik Seungcheol, air matanya kembali mengalir. "Maafkan aku. Aku mencintaimu, ayo mulai semuanya dari awal."

***

Aroma harum makanan membuat Yang Yang perlahan-lahan bangun dari tidurnya. Sedikit meringis merasakan kepalanya pusing. Beberapa saat setelah pusingnya mereda, ia turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Sebelum akhirnya berjalan keluar menuju dapur.

"Kamu sudah bangun." Seungcheol tersenyum melihat Yang Yang tepat saat ia selesai menata makanan di atas meja. "Kemarilah, sudah lama kita tidak sarapan bersama. Setelah itu kita akan pergi."

Endless Love || Seungcheol x Yang YangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang