Acara penghargaan yang diselenggarakan di kota Shanghai itu terlihat penuh sesak. Para entertainment dari dataran Asia berkumpul. Mulai dari penyanyi, aktor, model hingga pembawa acara. Lampu-lampu yang bersinar semakin membuat aula itu terlihat megah. Jajaran boygroup dari Korea adalah yang paling menarik perhatian para penggemar, yang sejak subuh sudah berdiri di depan gedung.
Meski diselenggarakan secara online, antusiasme penggemar terlihat menggebu. Mereka yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi acara, terlihat memadati area. Berseru dan berteriak saat melihat idola mereka satu persatu turun dari van. Semakin heboh kala sang idola menoleh, melempar senyum juga melambaikan tangan.
"Ramai sekali," ucap Jeonghan, wajahnya nyaris menempel pada jendela saking terpukaunya pada sekelompok wanita yang memadati area. Ia tidak menyangka kalau akan seramai itu.
"Hyung, jangan membuat malu. Jauhkan wajahmu dari jendela," ujar Seokmin, menggelengkan kepalanya. Van mereka sebentar lagi tiba di halaman gedung Shanghai Tower.
"Berisik, Lee Seokmin!" sungut Jeonghan.
"Hyung! Kita sudah pernah melihat yang lebih ramai dari ini," balas Seokmin tidak terima. Keduanya berakhir ribut mempermasalahkan hal yang sepele.
Biasanya jika hal itu terjadi, Seungcheol akan menengahi. Namun, kali ini leader dari Seventeen itu tidak peduli dan hanya memandangi apa yang tersaji di luar jendela. Moodnya sedang sangat buruk dan nanti ia harus memasang senyum agar carat mengira ia baik-baik saja. Saking buruk moodnya, Joshua sampai enggan ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kemarin mereka masih baik-baik saja. Seungcheol masih meneriaki mereka agar tidak kesiangan dan bergegas untuk pergi ke bandara. Namun, semalam-usai pembagian kamar hotel telah disepakati-ia dikejutkan dengan Seungcheol yang muncul di depan pintu. Mengusir Seokmin agar mengungsi ke kamar lain. Wajahnya yang suram membuat Seokmin hanya bisa menurut.
Masih tidak diketahui apa yang terjadi antara Seungcheol dan partner kamarnya-Jeonghan. Karena Joshua bahkan belum sempat bertanya, teman seumurannya itu sudah membenamkan tubuhnya di ranjang. Matanya terpejam tapi Joshua yakin Seungcheol tidak tidur hingga pagi menjemput.
"Seungcheol, kita sudah sampai, ayo turun. Pasang senyummu," ucap Joshua, menepuk bahu Seungcheol. Ia tersenyum miris saat wajah tampan itu berubah seolah ia sedang baik-baik saja. Hanya orang yang pandai menangkap sorot mata, yang tahu kebenarannya. Namun, tidak ada yang bisa ia lakukan. Mereka entertainer-penghibur-harus pandai menutupi seluruh kecacatan dan masalah jauh di dalam hati.
Anggota yang lain satu persatu menyusul turun dari van masing-masing. Mingyu dan Wonwoo langsung menghampiri. Laki-laki kucing itu memandang Seungcheol untuk beberapa saat sebelum berganti melihat Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love || Seungcheol x Yang Yang
FanficMalam penghargaan itu mengajarkan pada mereka, betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain.