32. Catch

3.9K 274 5
                                    

            “Baobei, sarapannya sudah siap. Ayo, makan,” seru Yang Yang dari ruang makan. Digendongannya ada Minyoung yang pagi-pagi sudah menyusu. Sementara Minjoon berada dipangkuan ayah mertuanya.

            “Yang Yang, ayo duduk, Nak. Sebentar lagi Seungcheol pasti keluar,” ujar Nyonya Choi, sembari menarik menantunya agar duduk.

            Betul kata sang ibu, tidak lama Seungcheol keluar dari kamarnya. Rapi lengkap dengan coat yang tersampir di lengan. Ia menyapa kedua orang tuanya dan duduk di samping Yang Yang. Memberikan satu kecupan lembut di pipinya.

            “Rapi sekali, mau pergi?” tanya Yang Yang.

            “Katanya polisi sudah berhasil menangkap pelakunya. Jadi, setelah ini aku akan ke kantor polisi,” jawab Seungcheol.

            Kedua manik Yang Yang langsung membola mendengarnya. “Benarkah? Kalau begitu aku ikut.”

            “Tidak, kamu di rumah saja,” tolak Seungcheol tanpa melihat ekspresi suaminya yang langsung berubah sedih.

            “Aku ikut,” pinta Yang Yang pelan.

            “Sayang.” Seungcheol menghela napas dan menoleh pada Yang Yang. “Yakin mau ikut? Yakin udah siap ketemu mereka? Orang yang buat kamu mimpi buruk setiap malam.”

            “Ya, lagi pula ada kamu, juga, aku yang pernah bertemu mereka secara langsung. Aku yang paling mengenali wajah mereka,” jawab Yang Yang yakin.

            “Baiklah, kita pergi bersama. Seungcheol titip Minjoon sama Minyoung ke Eomma sama Appa, ya?”

            Kedua orang tua itu mengangguk dengan senang hati.

***

            Wartawan sudah memenuhi area kantor polisi saat pasangan itu tiba. Seungcheol memasang wajah datar dan memilih melindungi wajah Yang Yang agar tidak terlalu tersorot kamera. Mengabaikan pertanyaan demi pertanyaan yang dilemparkan dan bergegas masuk.

            Polisi yang melihat kedatangan mereka langsung membawa keduanya untuk menemui tiga orang perempuan yang kini berstatus tersangka. Napas Yang Yang tertahan selama beberapa detik saat melihat wajah-wajah itu.

            “Sayang,” panggil Seungcheol lembut tepat di telinganya. “Tidak apa-apa, aku di sini.”

            Yang Yang hanya mengangguk dan menurut saat Seungcheol membuatnya duduk di kursi. Matanya melirik satu persatu wajah itu.

          “Benar mereka, kan?” tanya Seungcheol pelan yang dijawab anggukan.

            Ekspresi hangat Seungcheol langsung berubah saat melihat tiga perempuan itu. Matanya berkilat sinis. “Kita sering bertemu saat fanmeeting, kan?”

            “Oppa ...” Tiga perempuan itu memandang Seungcheol dengan takut. Sebagai fans, mereka tahu seberapa menakutkannya leader tampan itu saat marah. Namun, melihatnya murka seperti ini terlihat sangat menakutkan.

            “Salah satu bayiku harus menanggung rasa sakitnya seumur hidup gara-gara kalian,” ujar Seungcheol dingin. “Aku tidak peduli kalian masih di bawah umur atau tidak, kalian harus bertanggung jawab atas perbuatan yang kalian lakukan.”

            Berbeda dengan sang suami, Yang Yang tersenyum memandang ketiganya. “Aku tahu, kalian pasti sangat menyukai Seungcheol. Kalian sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendukung karirnya. Tapi, kalian tidak seharusnya melakukan itu. Selama ini aku diam saja, karena menghargai kalian sebagai penggemar Seungcheol. Namun, perbuatan kalian melukai putra kami. Dia masih kecil dan sudah mengalami patah tulang. Dia masih kecil dan sudah mengalami banyak rasa sakit.”

Endless Love || Seungcheol x Yang YangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang