Suara dering ponsel yang berbunyi menarik perhatian Seungcheol yang sedang mencuci piring bekas sarapan. Terlebih saat matanya melihat nama ‘Joshua’ tertera. Ia mengelap satu tangannya ke celemek donker yang dikenakan dan menjawab panggilan tersebut.
“Halo Shua, ada apa?”
“Seungcheol, aku mengirimimu sebuah tautan, kamu harus melihatnya. Sepertinya fansmu berulah.”
“Sebentar.” Dijeda panggilan itu dan membuka tautan yang dikirim oleh sahabat segrupnya. Sebuah video yang diambil di toko kue yang mereka kunjungi kemarin. Matanya membola melihat bahwa pemeran utama dari video itu adalah suaminya yang terlihat seperti sedang dibuli. Pasti itu alasan kenapa Yang Yang memaksa ingin pulang.
Buru-buru ia menyambungkan kembali panggilannya dengan Joshua. “Shua-ya, bisa aku minta tolong?”
“Tentu saja, apa yang bisa kubantu?”
“Tolong cari tahu orang-orang itu, aku akan merayu Yang Yang untuk bercerita,” pinta Seungcheol, setelah mendapat kesanggupan dari yang bersangkutan, panggilan pun terputus.
Seungcheol langsung menyelesaikan cuciannya dan menghampiri suaminya yang sedang duduk membaca novel dari drama yang akan ia perankan. Mendudukkan diri di sampingnya. “Sayang, aku ingin tanya.”
“Iya?” Yang Yang menutup novelnya dan menoleh pada Seungcheol. Memberikan seluruh atensinya pada sang pasangan.
“Kemarin, di toko kue, apa terjadi sesuatu?”
Pertanyaan Seungcheol membuat Yang Yang bergeming. Sepasang manik hazel itu memandang wajah rupawan suaminya dengan sejuta makna tersembunyi. Berkedip sekali dan Yang Yang menggeleng ragu.
“Jangan berbohong, aku tahu ada yang mengganggumu kemarin, kan? Fansku ... membuatmu tidak nyaman?” Dikeluarkan ponselnya dan ia memutar kembali video dalam tautan, menunjukkannya pada Yang Yang. “Kenapa kamu tidak bilang apa-apa?”
“Seungcheol, itu ... sebenarnya itu tidak ...”
“Katakan ... apa ini yang pertama?” Raut wajah Seungcheol berubah serius. Matanya memandang suaminya dengan penuh tuntutan. Membuat suasana di ruangan itu mendadak menegang.
“Seungcheol mereka hanya—”
“Yang Yang! Selama ini ... apa kamu tidak pernah menganggapku sebagai suamimu?”
Yang Yang berkedip panik, ia mengulurkan tangannya, ingin meraih tangan Seungcheol. “Baobei—”
“Jujur! Jujur padaku!” Namun, Seungcheol menolak tangan Yang Yang dan memundurkan tubuhnya, memperjelas jarak. Matanya menajam selama beberapa saat. Ekspresi itu bertahan hingga detik ke tiga belas, yang langsung berubah panik di detik empat belas.
Tanpa sadar air mata Yang Yang menetes. Tangannya yang baru saja ditolak oleh suaminya berakhir meremat ujung kemeja oversize yang ia kenakan. Ia menggigit bagian dalam bibirnya, tidak ingin terisak. Menunduk. “Maaf.”
“Sayang, maafkan aku, aku tidak bermaksud.” Kali ini tangan Seungcheol yang terulur, meraih tangan Yang Yang. Menggenggamnya dengan erat. “Maafkan aku, maaf, jangan menangis.”
“Maafkan aku.” Diraihnya tubuh itu untuk ia peluk dengan erat, mengusap punggungnya.
“Aku yang minta maaf,” bisik Yang Yang, ia membenamkan wajahnya di bahu Seungcheol. “Maaf, aku belum bisa bercerita.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love || Seungcheol x Yang Yang
FanficMalam penghargaan itu mengajarkan pada mereka, betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain.