Mendadak Seungcheol merasa seperti buta dan juga tuli. Bahkan pelukan yang keluarga serta teman-temannya berikan tidak memberikan dampak apa-apa. Berbagai ucapan penyemangat terdengar seperti dengungan di telinganya. Tubuhnya gemetar dan ia tidak tahu sudah berapa lama air matanya mengalir.
Terlampau terkejut dengan apa yang sedang terjadi. Seungcheol ingat betul ia baru mengeluarkan bahan masakan dari kulkas, saat telinganya mendengar suara benda jatuh dari balkon. Lantas menemukan suaminya sudah terbaring tidak sadarkan diri dan darah membasahi celana piyama yang laki-laki manis itu kenakan.
Seperti orang gila, Seungcheol menggendong Yang Yang menuruni tangga hingga baseman, karena tidak sabar menunggu lift yang berada jauh di atas. Mengebut di jalanan hingga melanggar beberapa peraturan lalu lintas.
Saat Yang Yang akhirnya dibawa masuk ke ruang operasi, tubuh Seungcheol langsung terjatuh dan ia menangis ketakutan. Namun, di tengah perasaan dan emosinya yang begitu kacau, ia mengingatkan diri untuk mengabari keluarga dan Joshua. Meski saat semua orang datang, keadaannya tidak jauh berbeda dengan mayat hidup. Masih terduduk di lantai, tepat di depan ruang operasi.
“Semuanya akan baik-baik saja. Yang Yang akan baik-baik saja dan begitu juga dengan si kembar,” bisik Joshua berulang-ulang sembari memeluk Seungcheol dengan erat. Membiarkan sahabatnya menangis, melampiaskan ketakutannya.
Pintu ruang operasi terbuka. Dokter Park dengan wajah lelahnya keluar dan memandang semua orang, sebelum terfokus pada Seungcheol yang langsung memberikan pandangan penuh harap.
“Bayi-bayinya sudah lahir dengan selamat, seorang bayi perempuan dan bayi laki-laki.” Semua orang menghela napas lega. “Namun, si bayi laki-laki sepertinya mendapat benturan dan itu membuat kaki kanannya patah.”
Tubuh Seungcheol yang semula sudah sanggup berdiri dengan tegap, langsung kembali jatuh terduduk.
“Di luar itu, keduanya juga diwajibkan untuk tetap berada di rumah sakit dan mendapat pengawasan. Kami masih harus memeriksa apakah kedua bayi Tuan terkena dampak lain akibat benturan yang terjadi,” jelas Dokter Park.
“Bagaimana dengan ibu mereka?” tanya Jeonghan, agak sedikit membuat member lain terkejut di waktu yang tidak tepat.
“Saat ini Dokter Han sedang berusaha menghentikan pendaharaan yang dialami Tuan Yang.”
“Seungcheol!”
Laki-laki itu pada akhirnya terjatuh pingsan.
***
“Dia bayi yang tampan.”
Seungcheol tersenyum kecil dan mengangguk. Meski begitu sepasang mata itu terlihat berembun. Hatinya sakit melihat bayi kecilnya terluka dan itu karena kecerobohannya. Dokter Park juga mengatakan kalau jantung bayi laki-lakinya terkena dampak saat benturan terjadi, hingga membuat Seungcheol tidak bisa menyentuhnya. Hanya bisa melihat dari balik jendela kaca.
Seperti dilindungi, bayi perempuannya tidak memiliki masalah sedikitpun. Bahkan sudah keluar dari inkubator sejak hari ke tujuh dan sudah diijinkan pulang. Namun, karena Yang Yang masih belum membuka mata dan bayi laki-lakinya masih berada di ambang bertahan atau tidak, Seungcheol menitipkan bayi perempuannya pada sang ibu.
“Apa orang-orang itu sudah ditemukan?” tanya Seungcheol dengan suara serak.
“Maaf, Seungcheol, tapi polisi masih belum menemukan apa-apa. Mereka bersembunyi dengan baik,” jawab Joshua, ia sedikit menundukkan kepalanya, merasa bersalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/277853444-288-k909302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love || Seungcheol x Yang Yang
Fiksi PenggemarMalam penghargaan itu mengajarkan pada mereka, betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain.