Bab 19. Bagian Dari Masa Lalu

1.6K 281 22
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Drama

Note : Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Healer Princess

Bab 19. Bagian Dari Masa Lalu

By: Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Samui menggelengkan kepala. Pelayan wanita itu berpura-pura sibuk menata perhiasan majikannya ke dalam kotak kayu berukir rumit. "Nyonya, Tuan Sasuke terlihat sangat cerah, pagi ini." Wanita itu mengulum senyum malu-malu. Diliriknya sang tuan yang masih sibuk mematut diri di depan cermin perunggu.

"Tentu saja dia cerah. Kau lihat sendiri bagaimana Sasuke meninggalkan karya luar biasanya di seluruh tubuhku." Naruto mendesis, walau tidak terselip nada keberatan dalam suara wanita itu saat bicara.

Perlahan pipi Samui mulai memerah sempurna. Ia berdeham, berusaha menyembunyikan rasa malunya mendengar penuturan sang tuan.

"Sebenarnya, hamba tidak menyangka Anda dan Tuan Sasuke akan memiliki hubungan hingga sejauh ini," ujar Samui, jujur. Ekspresinya berubah serius. Ia menatap pantulan Naruto di dalam cermin yang kini mengulum senyum tipis.

"Dulu, Anda begitu membenci Tuan Sasuke. Kalian berdua tidak ada bedanya dengan musuh bebuyutan. Awalnya hamba merasa takut jika Tuan Sasuke akan memberikan punggung dingin kepada Anda. Namun, ternyata hal itu tidak terjadi. Hamba sangat bersyukur."

Naruto mengembuskan napas panjang. Jika boleh jujur, awalnya dia pun memiliki kekhawatiran yang sama. Sifatnya yang jauh berbeda dengan Sasuke membuat Naruto merasa tidak yakin dengan pernikahan mereka. Namun, sepertinya takdir berkata lain. Tertukarnya jiwa mereka membuat hubungan keduanya terikat erat. Andai jiwa mereka tidak tertukar, Naruto yakin keduanya masih memiliki perasaan tidak suka satu sama lain.

"Dia menyukaiku karena pelayananku di atas ranjang sangat hebat."

"Nyonya!" Samui terpekik. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Malu, ia sangat malu mendengar penuturan terang-terangan Naruto. "Jangan bicara santai tentang hal itu," pintanya. "Anda membuatku malu."

Samui berdeham. Ia menepuk-nepuk pelan kedua pipinya yang terasa panas.

Melihat hal itu Naruto pun tersenyum, jail. Ekspresinya berubah serius dalam waktu singkat. "Samui, apa kau tidak memiliki keinginan untuk menikah?" tanyanya, tiba-tiba. Ia bisa melihat perubahan ekspresi Samui yang menjadi tegang.

Tersenyum lembut, Naruto menggenggam kedua telapak tangan pelayannya. "Aku ingin kau memikirkan masa depanmu," ucapnya. "Apa kau tidak ingin memiliki keluarga sendiri?" Ia bertanya dengan suara merdu.

"Anak-anak," sambung Naruto masih dengan nada bicara sama. "Apa kau tidak berpikir untuk memiliki anak?"

Samui menutup mulut, rapat. Dia tidak yakin apa pernikahan ada dalam rencana masa depannya? Yang Samui tahu, dia bahagia bisa melayani Naruto.

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang