Bab 6

5.6K 1K 34
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Disclaimers : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Drama

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Healer Princess

Bab 6

By : Fuyutsuki Hikari

"Kita tidak bisa terus seperti ini." Ucapan Sasuke terdengar sangat serius. Pria itu menggertakkan gigi saat lawan bicaranya mengabaikannya. "Naruto!" desisnya sembari menangkap pergelangan tangan kanan wanita itu.

Naruto berbalik. Satu alisnya diangkat naik. "Apa?" Ia balik bertanya, terganggu. Wanita itu mengikuti arah tatapan Sasuke saat ini. "Apa ada yang salah?"

Sasuke melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Naruto. "Tidak ada," katanya, setengah berbisik. Sasuke melempar tatapannya ke arah lain, sedikit terganggu setelah menyadari jika pergelangan tangan Naruto begitu kecil hingga terlihat begitu kontras dengan pergelangan tangannya yang kokoh.

Naruto memutar kedua matanya, jengah. "Tadi kau mengatakan sesuatu."

Sasuke tidak langsung menjawab. Dia berdeham pelan dan berkata, "Kita tidak bisa terus seperti ini," katanya. "Secepatnya kita harus kembali ke tubuh masing-masing."

Pria itu menyipitkan kedua matanya saat Naruto memasang ekspresi berpikir yang terlihat menyebalkan. "Kenapa kau berekspresi seperti itu?"

Keheningan menggantung untuk beberapa saat di tempat itu. Naruto tidak langsung menjawab. Dia menoleh lewat bahunya, tersenyum tipis saat Samui masuk ke dalam ruangan kecil itu untuk mengambil barang-barang milik Naruto.

Samui terlihat heran saat melihat Sasuke mengulum senyum tipis ke arahnya. Wanita itu mengucek kedua matanya. Dia berpikir jika dirinya tengah berhalusinasi. Namun ternyata tidak. Pria itu masih tersenyum tipis padanya.

Dengan gugup dia membungkukkan bada, lalu berbalik, setengah berlari dia keluar dari ruangan itu.

"Bisakah kau berhenti melempar senyum?" desis Sasuke. "Kau membuatku terlihat bodoh."

"Aku membuatmu lebih manusiawi," balas Naruto jengah. "Kau tidak akan mati hanya karena memberikan sebuah senyuman pada orang lain," sambungnya serius. "Omong-omong, aku tidak keberatan tinggal lebih lama dalam ragamu ini," katanya sembari menunjuk dada bidang Sasuke.

Sasuke terbelalak. "Apa maksudmu?"

Naru mengangkat kedua bahunya tak acuh.

"Kau pasti sedang merencanakan sesuatu," tuduh Sasuke tepat sasaran. Pria itu mengekori Naruto yang berjalan menuju rak obat-obatan di sisi kanan ruangan. "Katakan, Naruto, apa yang sedang kau rencanakan?"

"Merencanakan apa?" balas Naruto tanpa menatap wajah Sasuke.

"Ah... aku bisa mencium rencana busukmu," kata Sasuke sengit. "Hanya dengan melihat gerak-gerik tubuhmu saja aku bisa tahu jika kau sedang berpikir mesum—"

"Berpikir mesum apa?" tanya Naruto. Dia berbalik cepat hingga tidak sengaja mendorong tubuh Sasuke.

Sasuke terjatuh. Pantatnya mendarat dengan keras di atas lantai kayu tua yang berderit. Pria itu meringis, semakin kesal karena Naruto malah terkikik melihat penderitaannya.

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang