Bab 7.1

5.4K 977 47
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya.

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Drama

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Healer Princess

Bab 7.1

By : Fuyutsuki Hikari


Keheningan menyergap saat Sasuke dan Naruto berada di dalam ruangan kecil tempat penyimpanan obat-obatan milik Naruto. Keduanya duduk bersebrangan di atas tikar yang dihamparkan di sisi kanan ruangan.

Sasuke termenung sejenak. Satu alisnya diangkat tinggi saat melihat Naruto sudah terbaring. Kedua kelopak matanya dipejamkan erat.

Pria itu menggelengkan kepala pelan, tidak habis mengerti karena Naruto bisa sebebas itu dihadapan seorang pria.

Dalam keheningan panjang Sasuke mengamati Naruto yang jatuh tertidur dengan sangat cepat. Pria itu meletakkan telunjuknya di depan mulut saat mendengar langkah kaki seseorang yang berjalan menuju ruangan itu.

Samui langsung menghentikan langkah saat melihat tuannya mengusirnya keluar dengan gerakan tangan. Dengan sikap penuh hormat dia membungkuk samar sebelum membalikkan badan dan berjalan keluar dengan langkah sepelan mungkin.

Keheningan kembali meraja. Sasuke mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan sebelum berdiri dan bergerak menuju sebuah rak obat.

Rak-rak itu berisi tumbuhan-tumbuhan obat yang sudah dikeringkan. Sasuke tidak bisa menebak berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh Naruto untuk mendapatkan semua obat-obatan ini. Ada perasaan kagum yang menyelinap dalam dirinya saat menyadari jika Naruto bukan hanya sekedar wanita berisik tukang pencari perhatian. Wanita itu ternyata secara diam-diam membantu rakyat miskin untuk mendapatkan pengobatan secara cuma-cuma.

Sasuke tertegun. Kenapa dia harus merasa kagum?

Apa yang dilakukan Naruto adalah hal yang wajar. Wanita itu berasal dari keluarga bangsawan dan masih ada ikatan dengan keluarga kerajaan, jadi sudah sepantasnya jika dia mengabdikan diri untuk rakyat Konoha. Iya, kan?

Detik demi detik berlalu.

Langit kini dihiasi oleh semburat jingga.

Sasuke menatap keluar jendela sebelum menoleh lewat bahunya. Dengan gerakan pelan dia menutup daun jendela yang terbuka lebar lalu berbalik menuju Naruto berbaring seperti orang mati.

Dia menendang pelan Naruto. Sedikit terganggu dan kesal karena wanita itu tidak kunjung membuka kedua kelopak matanya. "Apa kau sudah mati?" tanyanya ketus.

Sasuke kembali menendang sedikit lebih keras hingga Naruto terduduk, membuka kedua matanya, dan mengaduh keras. Wanita itu langsung melayangkan sebuah tatapan tajam pada Sasuke yang hanya membalasnya dengan seringai menyebalkan.

"Kukira kau sudah mati," ujarnya membuat Naruto mendesis kesal.

"Apa kau tidak bisa membangunkanku dengan cara lebih lembut?

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang