Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.
Pairing : SasuFemNaru
Rated : T
Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)
Genre : Romance, Fantasy, Drama
Note : Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!
Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.
Healer Princess
By: Fuyutsuki Hikari
.
.
.
Di belakang, Samui meletakkan nampan berisi makanan ringan untuk sang tuan. Ia merasa khawatir karena Naruto kurang nafsu makan sejak Sasuke pergi berperang untuk menjalankan tugas.
Suasana kota sedikit mencekam. Penduduk dilarang keluar dari gerbang kota, sementara penjagaan di dalam kota pun diperketat. Kebutuhan pangan ditangani oleh pemerintah. Penduduk yang kekurangan pangan karena tidak bekerja diizinkan untuk mengambil jatah harian di Kantor Perbekalan Militer Kota Selatan.
Semua sudah direncanakan dengan baik. Sasuke memperkirakan perang akan memakan waktu berminggu-minggu untuk bisa menaklukkan Suku Utara sepenuhnya karena itu penduduk kota pun harus bersiap dengan segala konsekuensi yang ada.
"Nyonya, sejak siang Anda belum makan." Samui mengingatkan dengan hati-hati. Tangan lincahnya bergerak menata semua makanan di atas meja. "Lihat, Nyonya Mikoto menyiapkan semua makanan ringan ini untuk Anda. Beliau pasti akan sangat sedih jika Anda tidak mau menyantapnya."
Naruto menoleh, menatap makanan di atas meja tanpa minat. Nafsu makannya menghilang. Terkadang ia memaksa diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan mengunyah agar bayi di dalam kandungannya tetap sehat.
Samui menghela napas panjang. Rasa khawatirnya terlihat jelas di kedua mata wanita itu. "Tuan Sasuke pasti akan marah melihat Anda seperti ini." Ia mengingatkan. Senyum Samui tercipta melihat Naruto berjalan, menyeret kedua kakinya menuju meja.
"Ayo makan!" Samui menyodorkan satu mangkok paling dekat ke arah Naruto. "Nyonya Mikoto memasak sendiri semua makanan ringan ini."
"Sasuke akan pulang dengan selamat, kan?"
Gerakan Samui terhenti seketika. Ia berlutut di samping tuannya, mengelus telapak tangan Naruto yang terasa dingin. "Tuan akan kembali dengan selamat. Beliau akan baik-baik saja," sambungnya berusaha menguatkan Naruto.
***
Di medan pertempuran, Danzo berhasil dibuat sangat kesal. Salah satu anggota sukunya menyalakan api hingga membuat perangkap yang mereka buat terbakar sebelum waktunya. Beberapa prajurit dan anggota Suku Utara yang kaget masuk ke dalam lubang sedalam dua meter dan terbakar hidup-hidup di dalamnya.
Perangkap itu diisi oleh minyak mentah serta jerami, hingga sangat mudah terbakar. Awalnya, Danzo memasang perangkap itu untuk prajurit-prajurit Konoha, tapi siapa yang menyangka jika salah satu anggotanya akan bersikap sangat ceroboh?
"Serang!" Sasuke berteriak keras, membakar semangat tempur pasukannya. Kelompok Danzo sudah tercerai berai, tidak sedikit dari kelompok yang memilih melarikan diri, sementara sisanya masih terus bertempur dan memilih mati di medan perang.
"Bunuh Sasuke!" Danzo berteriak lantang. Pedang pria itu teracung tinggi. "Bunuh untuk kemenangan kita!" teriaknya lagi, berusaha mengembalikan semangat juang anggota sukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Healer Princess
FanfictionSASUFEM!NARU FANFICTION Naruto, cucu dari tabib istana Tsunade sangat benci pada tunangannya sang jenderal perang Kerajaan Konoha yang terkenal dingin; Uchiha Sasuke. Gadis remaja itu bahkan bersumpah akan membuat Sasuke membatalkan pertunangan dian...