Prolog

17.3K 1.4K 91
                                    

Author playlist : Qian Gu (Throughout All Ages)- Alan Dawa Dolma

.

.

.

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any material profit from it

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Historical, Drama

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Healer Princess

Prolog

By : Fuyutsuki Hikari

Tsunade mengurut hidungnya. Entah sudah berapa kali ia menghela napas siang ini, dan semua karena perilaku ajaib cucu angkatnya-Naruto. Berbeda dengan Kyuubi yang sangat mandiri dan bisa membawa diri dengan baik, maka Naruto memiliki sifat sebaliknya: Naruto sangat ceroboh, cengeng walau tetap bisa diandalkan.

"Sampai kapan kau akan bersembunyi di dalam kamarmu?" tanya Tsunade dengan kesabaran yang sudah setipis es di penghujung musim dingin. "Kau tidak bisa pura-pura sakit, Naruto! Raja ingin bertemu denganmu."

Gadis remaja berambut pirang itu menyibak selimut sutra yang digunakannya untuk bersembunyi. Ia mendudukkan diri di atas ranjang nyamannya. Ekspresinya cemberut lalu dengan cepat berganti.

Naruto memperlihatkan ekspresi memohon saat menatap lekat Tsunade. "Bolehkah aku tetap tingal di rumah?" tanyanya masih dengan ekspresi memohon yang sama. Ia tidak akan keberatan untuk bersujud jika itu bisa membuat nenek angkatnya mengizinkannya untuk tetap tinggal di rumah.

Tsunade menggelengkan kepala pelan. "Tidak," jawabnya tegas. Tsunade menarik selimut yang masih menyelimuti sebagian tubuh Naruto lalu melemparnya sembarang hingga membuat cucunya terkesiap pelan. "Apa kau tidak kasihan pada kakakmu?" tanya Tsunade. Ia tahu betul titik lemah cucu bungsunya ini.

Tabib nomor satu di wilayah Kerajaan Konoha itu memasang ekspresi sedih hingga membuat Naruto memalingkan muka, merasa bersalah. "Kakakmu pasti sangat kesepian di sana. Kau tahu, kan jika para pejabat dan para bangsawan bisa sangat membosankan?"

Naruto menggigit bibir bawahnya. Ia sempat meragu walau pada akhirnya mengangguk samar. "Baiklah, aku akan ikut bersama nenek ke istana."

Tsunade bertepuk tangan dalam hati. Naruto memang terkenal sangat keras kepala, tapi jika sudah menyangkut keluarga, kekeraskepalaannya akan luluh seketika.

"Aku akan memanggil dayang untuk membantumu mandi dan bersiap," timpal Tsunade saat Naruto turun dari atas ranjang dan mendudukkan diri di atas kursi rias.

Gadis remaja berusia tujuh belas tahun itu mengamati pantulan dirinya pada cermin perunggu. "Nenek, apa dia juga akan datang?"

Tsunade berusaha menyembunyikan senyumannya saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Naruto dengan nada ketus itu. "Siapa maksudmu?" Tsunade balik bertanya, basa-basi.

Naruto memutar kedua bola matanya, jengah. "Si Uchiha itu, apa dia akan datang di perayaan kali ini?"

Hening. Naruto menunggu. Ekspresinya semakin tidak sabar saat melihat pantulan diri neneknya yang terlihat bingung.

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang