Bab 1

7.8K 1.1K 51
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya.

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Historical, Drama

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Healer Princess

Bab 1

By : Fuyutsuki Hikari

Naruto menunggu dengan tidak sabar. Ekspresinya memperlihatkan kebosanannya yang sudah memasuki tahap mengkhawatirkan. Petikan guzheng dan gemulainya tarian delapan orang penari wanita tidak membuat kekesalannya lenyap terlebih saat dia tahu jika meja yang akan ditempati oleh Sasuke berada tepat di sisi kirinya.

Bagus, pikir Naruto kesal. Wanita itu tidak mau repot menoleh untuk menyapa Sasuke, bahkan untuk sekedar basa-basi pun dia malas.

Untuk apa menyapanya? Bukankah mereka sudah bertemu dan menyapa saat di Taman Teratai tadi?

Naruto mengernyit. Itu bukan menyapa, ralatnya dalam hati. Tapi bertengkar.

Dengan tidak sadar gadis remaja itu melepas napas keras. Ekspresinya semakin memperlihatkan kebosanannya, hingga akhirnya kedatangan sang raja pun diumumkan dengan lantang.

Para penari menepi, pemain musik berhenti memainkan alat musiknya saat raja dan para abdinya memasuki ruang pesta. Para pejabat dan tamu undangan segera memberi hormat, mereka bersujud dan mengaturkan salam. "Yang Mulia panjang umur seribu tahun!" ucap mereka menggema, terdengar sangat kompak.

"Ah, coba lihat siapa yang hadir di pestaku kali ini?" Sang raja mengarahkan pandangannya pada Naruto yang balas menatapnya dengan senyum gugup. "Sulit sekali mengundangmu ke istana," sambung raja. Kedua matanya menyipit tajam, seolah menguliti Naruto yang terlihat semakin menciut di tempatnya.

Naruto tidak langsung menjawab. Gadis remaja itu berdeham pelan. Dengan gerakan anggun dia bersujud kembali dan berkata, "Hamba pantas mati, Yang Mulia," katanya, begitu merdu hingga membuat raja berdecak, kesal karena kemarahannya menguap hanya karena suara cucu dari mendiang adiknya.

"Kemari!" perintah Hashirama tegas. Raja tua itu menepuk sisi kiri kursi panjangnya yang kosong. "Duduk bersamaku!"

Naruto membuang muka ke belakang. Sesaat ia memejmkan mata dan berdecak pelan sebelum akhirnya kembali menegakkan punggung dan memasang senyum terbaiknya yang nyaris membuat Sasuke memutar kedua bola matanya, jengah.

Tunangannya itu boleh bersikap begitu manis di hadapan raja, tapi bagi Sasuke: Naruto tidak lebih dari seorang putri manja tidak tahu diri dan sombong. Gadis remaja itu hanya membuat dunia sesak dengan keberadaannya.

"Kenapa?" tanya raja. Satu alisnya diangkat naik. "Apa kau tidak mau duduk bersamaku karena lebih memilih untuk duduk di samping tunanganmu?"

Ruang pesta itu pun dipenuhi oleh gelak tawa yang menggema. Dari ujung matanya, Naruto bisa melihat bagaimana Fugaku dan Tsunade—nenek angkatnya saling melempar pandang dan mengangkat cawan arak mereka.

Apa yang membuat mereka senang? Batin Naruto kesal.

Lagi-lagi Naruto tersenyum lembut pada raja. "Tentu saja akan lebih menyenangkan untuk duduk bersama dengan Anda, Yang Mulia." Ia menjeda untuk melirik sekilas pada Sasuke yang balas menatapnya dengan satu alis terangkat. "Sayangnya Sasuke bukan teman minum yang baik."

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang