Bab 3

6K 1K 107
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Romance, Fantasy, Drama

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Healer Princess

Bab 3

By : Fuyutsuki Hikari

Samui menatap wajah tuannya yang berekspresi dingin. Pelayan berusia enam belas tahun itu memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Ditekuknya keningnya dalam saat memerhatikan gerak-gerik Naruto yang terlihat aneh menurut pandangannya.

"Apa yang kau lihat?" Sasuke berusaha untuk bertanya dengan nada biasa, tapi gagal. Suara yang keluar dari mulutnya terdengar cempreng dan dia membencinya.

Sasuke mengumpat dalam hati. Dia tidak suka berada di tubuh wanita ini. Tubuh seorang wanita yang tidak disukainya sejak lama. Sasuke juga tidak mengerti kenapa para pelayan di kediaman rumah Tsunade bersikap sangat akrab pada Naruto yang tidak lain merupakan majikan mereka.

Pria itu merasa aneh saat salah satu kusir mengulurkan tangan untuk membantunya turun dari kereta kuda, siang tadi. Padahal seharusnya kusir itu membungkuk dan menjadikan punggungnya sebagai injakan untuknya turun, bukan malah mengulurkan tangan dan menyentuh secara langsung tangan majikan perempuannya.

Budak tidak tahu diri!

"Nona, apa Anda sakit?" tanya Samui pada akhirnya. Wanita muda itu masih menekuk keningnya dalam. Kedua matanya tidak lepas dari sosok tuannya yang tengah menyesap tehnya dengan nikmat.

"Aku baik-baik saja," jawab Sasuke dengan suara yang terdengar aneh untuk telinganya. Pria itu menekankan dalam hati untuk bersabar dengan tubuh yang tengah ditempatinya saat ini. Sasuke yakin rohnya akan kembali ke dalam jiwanya cepat atau lambat, karenanya saat ini dia hanya perlu bersabar dengan tubuh Naruto.

Samui terlihat tidak percaya. Ia menggelengkan kepala cepat. "Sikap Anda sangat aneh," katanya, menyuarakan apa yang ada dalam pikirannya.

Menurut Sasuke apa yang dilakukan oleh Samui saat ini sangat tidak sopan. Dia tidak tahu bagaimana keluarga Senju mendidik para abdi dan budaknya. Namun satu hal yang pasti, kekurangajaran yang diperlihatkan oleh Samui saat ini jelas tidak bisa ditolerir di keluarga Uchiha.

"Anda berniat pergi dengan naik kuda, padahal setahu hamba Anda tidak bisa naik kuda."

Sasuke memalingkan wajah. Berusaha untuk bersikap tenang. Ia menepuk-nepuk rok gaunnya yang berwarna kuning lembut. Warna yang jelas bukan warna favoritnya. Warna itu terlalu Naruto.

Samui mengangkat menghitung dengan jarinya. "Lalu, tadi Anda menepis tangan kusir," sambungnya dengan kedua mata menyipit sempurna. "Apa Anda tidak melihat bagaimana kagetnya Paman Teuchi tadi?"

Sasuke tidak menjawab. Dia terlalu malas untuk berkomentar.

"Anda bahkan tidak melakukan kegiatan yang biasa Anda lakukan setiap minggunya."

Sasuke bisa menangkap nada kekecewaan yang terselip dalam suara pelayan Naruto itu. Memang apa yang biasa dilakukan Naruto setiap minggunya?

"Mereka pasti menunggu kedatangan Anda."

TAMAT - Healer PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang