6. YANG SEHARUSNYA BERSAMA DAN SELESAI

198K 16.4K 12.8K
                                    

BAB 6, FOR U💓

FOLLOW & VOTE DULU BOR

Selamat membacaa, semoga sukaa Aamiin.

6. YANG SEHARUSNYA BERSAMA DAN SELESAI

Dia adalah keinginan yang gagal tercapai. 
**

Selamat jalan 171 ANSM
Kecelakaan lalu lintas di jalanan besar Andromeda terjadi pada pukul dua siang dengan satu korban tewas.

Aurora meletakkan handphonenya, matanya fokus pada tembok putih rumah sakit yang membentang di depannya. Berita yang termuat pada salah satu website itu sudah ia baca berulang-ulang. Hanya sekadar untuk memastikan lagi keinginan indah yang berakhir lelucon pada kenyataan.

"Bob, gue ketemu Angkasa," kata Aurora pada Bobby yang sibuk mengupaskan buah apel untuknya.

"Nih, makan dulu," laki-laki itu memberinya potongan apel.

"Mimpi itu kayak nyata banget, Bob," ucap Aurora lagi. "Semua kalimat yang Angkasa katakan, masih jelas di kepala gue juga, Bob."

"Minum dulu, Ra," sela Bobby lagi.

"Dia masih sama," kata Aurora.

"Lo panas nggak?" tanya Bobby lagi, seolah tidak peduli dengan ucapan Aurora. "Gue naikin suhu AC-nya."

Aurora menggeleng.

"Bob, lo denger gue kan?" tanya Aurora.

"Istirahat, Ra, kesehatan lo masih nggak stabil, jangan mikir aneh-aneh, ya?" perintah Bobby, lalu kemudian laki-laki itu mengambil meja dan kursi, duduk mengerjakan tugasnya.

Semalam, Aurora pingsan, suhu badannya tinggi, ia juga sempat mimisan sewaktu pulang dari kampus. Dan berakhir rawat inap di rumah sakit sekarang.

"Bob," suara Aurora melemah. "Kenapa setiap gue bahas Angkasa lo nggak mau denger gue?" tanya Aurora.

Bobby menatap Aurora cukup lama, "Karena lo lagi sakit, Ra."

Bobby tahu semalam Aurora mengigau, perempuan itu menyebut nama Angkasa berkali-kali, Tante Lestari yang menceritakan kepadanya tadi pagi.

"Bob, dia benar-benar nggak akan kembali lagi, ya?"

Bobby diam beberapa saat, sebelum akhirnya beranjak mendekati brankar Aurora. Dan duduk di sana. Tentang angan-angan, sepertinya memang harus diakhiri sesegera mungkin, tentang harapan mungkin harus dipatahkan agar tahu diri. Yang pergi telah jelas bahwa miliknya adalah kepergian itu seluruhnya.

"Lo belum selesai sama harapan lo, Ra?" tanya Bobby sarkas.

Tidak butuh jawaban, laki-laki bertubuh gempal itu berucap lagi, "Ada banyak jenis harapan yang dimiliki manusia, dan sebagian besarnya adalah menyakitkan."

"—melukai, dan membunuh."

Bobby merogoh kantong celananya, membuka ponselnya dan memperlihatkan seluruh rekaman jejak tentang kronologi kecelakaan Angkasa waktu itu. Hingga dokumentasi di TPU yang menjadi titik pulang bagi mereka yang telah selesai pada dunia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIA AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang