Hello, Bab 4🤯💗
FOLLOW & VOTE DULU YAW BOR
Ramaikan tiap paragraf 💘
Selamat membacaa, semoga suka Aamiin.
4. DIA ANGKASA?
Jangan sedih, dari gue yang benci dengan air mata.
**
Sejak tadi mata Aurora tidak bisa terpejam dengan baik, pikirannya melayang-layang, tentang tugas kuliahnya, tentang keluarganya, tentang Angkasa, juga tentang laki-laki yang mengajaknya bicara di Fakultas kemarin.
Mata elang itu.
Kontak mata antara mereka memang hanya terjadi beberapa detik, tapi Aurora tidak lupa dengan mata itu. Mata yang tidak asing, mata tajam, mata hitam pekat.
"Mirip dengan mata Angkasa," monolognya.
Aurora lalu menghela napasnya, ia menggelengkan kepalanya pelan. Apapun yang jadi harapan atau keinginan adalah omong kosong paling bercanda yang terjadi di kepalanya. Dia adalah orang lain.
Handphone yang ada di tangan Aurora ia ketuk layarnya pelan, kemudian memilih membalas beberapa pesan yang belum sempat ia baca.
Aurora tidak lagi membalas pesan laki-laki bermata segelap obsidian itu. Ternyata julukan tentang hati bidadari masih terlekat sampai saat ini. Sejak kepergian Angkasa, Bara selalu posesif dengan Aurora walaupun laki-laki itu hanya memantaunya lewat pesan atau telfon.
"Kok tahu sih?" tanya Aurora pada dirinya sendiri. Tapi kan ini Argarimba Alaska, koordinator lapangan, jadi pasti gampang lah baginya untuk mencari tahu tentang Aurora sampai ke jadwal mata kuliahnya sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA AURORA
Genç Kurgu"Tuhan, ajak dia bahagia lagi." -Angkasa Naufal Merapi Kisah ini tentang sebuah epilog yang dimulai kembali. Yang menyedihkan, yang menyakitkan, katanya, biarlah hidup dalam kemarin saja. Hari ini dan selanjutnya, tugasmu untuk merangkul bahagia. ...