32. Luka

15 1 0
                                    

Setelah mengantar Tina ke sekolah Tio langsung pergi ke kampus menggunakan motor kesayangan nya.

Sesampainya di kelas, suasana masih sepi mungkin mereka belum datang karena kelas baru akan di mulai pukul sembilan pagi. Sedangkan sekarang masih jam delapan, masih ada satu jam kelas di mulai.

Sambil membunuh waktu Tio membuka galeri handphone nya. Matanya melihat Poto Airin yang masih mengenakan seragam SMA. Ia ambil Poto itu saat Airin sedang duduk di depan kelas sambil membawa buku. Airin tidak menyadari nya, tapi hasilnya tetap bagus karena Airin memang cantik dari lahir.
Ternyata melupakan itu tidak mudah padahal sudah menghitung bulan Tio tidak bertemu dengan Airin. Pembicaraan nya dengan Bundanya waktu itu, masih ia simpan rapi di memorinya. Untuk sekarang Tio tidak berani jika harus melangkah kejenjang lebih serius, karena Tio melihat ada harapan besar di mata Airin tentang pendidikan. Bahkan Airin kembali ikut ujian tes beasiswa. Tio tidak ingin menghancurkan mimpi Airin.

"Mau tau rasanya," Nyanyian Rama saat masuk kelas.

" sakit hati itu apa?"

"Pernahkah kau di sengat lebah,"🐝

"itu Lebih pedih katanya."

Tio sudah tidak aneh dengan kelakuan manusia satu ini. Dengan asal Rama melempar tas yang hanya ada satu buku dan satu pulpen di meja belakang Tio. Tak di pungkiri kelakuan Rama sangat menghiburnya.

"Lanjutin dong Bro."

"Kagak bisa nyanyi gue."

"Ah payah Lo."

"Lagian Lo nyanyi apa nyindir gue?" Tanya Tio langsung.

"Peka juga Lo." Ujar Rama santai.

"Sialan Lo."

Tak lama Raka datang lalu duduk di samping Tio.

***

Waktu sudah menunjukkan angka sepuluh malam, bintang dan bulan sedang memancarkan sinarnya. Remaja yang sedang merangkak menjadi dewasa tengah menatap indahnya langit gelap yang diterangi rembulan dan bintang.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat Bahkan kini usianya sudah mau menginjak angka sembilan belas tahun.

Tio punya tekad setelah ia lulus, ia akan mendatangi rumah Airin untuk melamar dan semoga niatnya terkabul kan.

Tio merebahkan tubuhnya di kasur. Matanya melirik atap kamarnya. Tatapannya penuh dengan harapan. Ya harapan segera melamar pujaan hati.

***

Di kelas Tio termenung melihat wajah Raka yang amat sangat lesu. Cukup lama berteman dengannya, membuat Tio paham sikap Raka.

Tio menepuk pundak Raka. Lalu Raka menoleh sambil tersenyum. "Ya kenapa Tio?"

"Are you oke? Kalo ada masalah cerita aja, gue siap dengerin cerita Lo." Ujar Tio

Raka menggelengkan kepala. "Tidak ada Tio. Aku baik-baik saja." Ucap Raka sambil tersenyum.

Tio hanya mengangguk kepalanya karena tidak mau memaksa Raka. Tio duduk di bangku sambil menunggu dosen datang.

Sedangkan Rama entah kemana perginya. Bilangnya mau ke toilet tapi dari tadi tak kunjung kembali. Mungkin itu alasan dia bolos dan tidak mau ngajak-ngajak. Teman yang baik bukan?

Tak lama dosen datang dengan wajah yang tegas dan berwibawa.

Materi kali ini cukup menguras otak. Dosen pun tak tanggung-tanggung memberikan tugas.

Rasa ia ingin segera lulus biar langsung kerja dan gak pusing mikirin tugas.

Langit bisakah kau percepat waktu, aku sudah tidak kuat.

Sampai akhirnya kelas berakhir dan menyisakan tugas yang entah kapan selesai nya.

Tio beralih memandang Raka. Raka agak nampak berbeda, seperti banyak masalah.

"Raka kamu baik-baik saja?" Tanya Tio.

"Iya aku baik-baik saja. Aku pergi dulu ya ,Dah." Raka pun pergi keluar kelas.

Tio merasa kasihan dengan Raka. Memiliki keluarga yang berantakan bukan lah yg Raka inginkan. Tio hanya ingin mengurangi kesedihan Raka, tapi ternyata Raka tidak mau berbagi kesedihan dengan teman-temannya. Raka lebih baik menyimpan nya sendiri. Luka seorang anak karena perceraian orang tua akan terus tertanam sampai akhir hayatnya.

Percaya lah anak broken home bukan lah sosok anak yang kuat tetapi ia berusaha kuat Untuk menutupi lukanya.
Mereka masih bisa tersenyum di saat sedih, dan bisa tertawa di saat hati terluka.
Mereka sudah terlatih dengan apik karena di didik oleh guru yang bernama LUKA.

***

Airin Dan Tio (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang