02. PENYELAMAT

1.9K 227 56
                                    

Jangan Lupa Vote, Komen & Shere

FOLLOW AKUNKU DULU YA!!

Tolong Tandai Typo ya

Kelas 12 MIPA 2 tampak berisik karena guru yang seharusnya mengajar saat ini tidak masuk ke dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas 12 MIPA 2 tampak berisik karena guru yang seharusnya mengajar saat ini tidak masuk ke dalam kelas. Mereka sebenarnya diperintahkan untuk mengerjakan tugas yang sudah diserahkan kepada ketua kelas mereka, tapi mereka semua kompak untuk tidak mengerjakannya.

Kini kelas itu berisik dengan konser dadakan yang dipimpin langsung oleh ketua kelas mereka yang bernama Alvin.

"Hold me now" nyanyi Alvin yang langsung diikuti teman-teman sekelasnya.

"Touch me now"

"I don't wanna live without you"

"Nothing gonna change my love for you"

"Nananaananana....I LOVE YOU"

"Nothing gonna chenge my love for you" nyanyi Alvin dengan menggunakan sapu sebagai micnya.

"Diem gak lo semua!" ujar gadis bernama Naya dengan galak. Mereka semua sontak langsung terdiam dan salin melirik.

"Naya jangan marah-marah, nanti kamu lekas tua" nyanyi mereka bersama lagi.

Gadis yang bernama Naya itu langsung mengacak rambutnya frustrasi. Kenapa ia bisa berada di kelas seperti ini, ya Tuhan. Ia melirik kedua temannya yang tengah fokus dengan ponselnya masing-masing.

"Keluar yuk, males banget gue di kelas" ajaknya.

"Ayo aja sih gue" balas gadis bernama Erina.

"Nja, ayo keluar" ajaknya lagi kepada Renjana. Mereka bertiga berteman mulai dari saat awal MOS hingga kini mereka sudah kelas dua belas. Dan hanya mereka yang betah dengan sifat Renja.

"Males."

"Males mulu sih lo, kapan gak malesnya?!" sahut Erina kesal.

"Iya tuh, ayolah sekali aja" ajak Naya.

Renja menghela napas pelan, gadis itu menatap kedua sahabatnya yang juga tengah menatapnya dengan penuh harap. Jika dipikir-pikir, sudah lama juga ia tidak keluar dari kelas saat jam kosong seperti ini, hampir tidak pernah mungkin. "Ok, ayo," ujarnya lalu berdiri dari duduknya. Erina dan Naya langsung bersorak gembira.

Erina berjalan di sebelah kanan Renja, sedangkan Naya berada di sebeah kiri Renja. Mereka memutuskan untuk duduk di kursi yang diletakkan di pinggir lapangan. "Ini nih pemandangan yang nikmat, lihat empat cowok tajir lagi main voli" ujar Naya dengan mata berbinar.

"Emang gak salah sih gue punya teman kayak lo, Nay" balas Erina.

Naya melirik ke arah Renja yang sama sekali tidak tertarik dengan pemandangan cogan di depannya.

NABASTALA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang