[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]
[ON GOING]
Perselingkuhan yang dilakukan ayahnya, membuat Renja tidak percaya dengan cinta dan laki-laki. Ia sangat membenci kedua hal itu. Baginya hidup tanpa dua hal itu adalah sesuatu yang membahagiakan.
Hingga takdir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana hati yang bahagia membuat Astala selalu menebar senyum sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya. Apalagi saat ia membayangkan wajah menggemaskan Renja tadi, saat gadis itu menggenggam jarinya erat.
"Fiks, gue mau nikah pakai adat sunda pas akad, pas resepsi mau kayak yang di drakor-drakor" ujanya sambil berjalan memasuki rumahnya.
"Gue mau punya anak sepasang aja sama Renja, ntar gue namain apa ya anak-anak gue sama Renja? Gabungan nama gue sama Renja aja gimana?" gumamnya.
"MAMA MAU SUSU!"teriaknya setelah menaruh tas dan jaketnya di sofa, tanpa mempedulikan sekitarnya.
"Ekhem" Astala memutar bola matanya malas saat mendegar teguran papanya.
"Diem deh, Pa. Aku lagi happy kiyowo, jangan ngerusak mood" ujar Astala kemudian beranjak menuju dapur.
Ia berniat untuk mengambil susu kedelainya sendiri di dalam kulkas, namun saat ia membuka kulkas setok susu kesukaannya itu sudah habis. Astala memberengut, ia menghentakkan kakinya kesal.
"Kenapa teriak-teriak gitu, ada tamu juga" tegur Maya pada putranya itu.
"Mama tahu" jawab Maya berlalu sambil memanaskan makanan untuk putranya itu.
"Kok gak dibuatin lagi" tanya Astala yang sudah duduk di kursi.
"Itu kedelainya lagi direndam air sama Bibi"
"Yah gak bisa minum susu dong" ujarnya lesu.
"Kamu udah segede ini masih minum susu, gak malu sama badan" ujar mamanya sambil meletakkan piring di depan Astala.
"Kan susu kedelai, bukan susu buat bayi, ngapain malu" balas Astala sambil mengambil nasi.
"Terserah kamu deh. Habis makan dicuci sendiri, jangan dibiarin gitu aja. Tas sama jaket kamu juga jangan lupa diambil, minta maaf juga sama tamunya Papa kamu"
"Iya, Ma. Iya" balas Astala gemas.
Maya tertawa melihat raut wajah Astala yang cemberut, "ganteng banget anak Mama" goda Maya.
"Emang ganteng" balas Astala dengan sombong.
***
Astala menatap tamu papanya dengan mata terbelak, ia langsung menaruh tas dan jaketnya kembali di bawah sofa, ia menatap papa dan tamunya itu panik.
