JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!!
Tolong tandai typo!!HAPPY READING!
○●○●○●○●○●○●○●○●○
Abimanyu berjalan di koridor sekolah dengan kedua tangan dimasukkan kedalan saku celana abunya. Langkah cowok itu terhenti saat melihat Renja yang tengah berjalan dengan memakan jajanan cilor di tangannya.
Abimanyu tersenyun kecil, ia berjalan mendekati Renja dan berdiri di depan gadis itu. "Makan jangan sambil berdiri, gak baik!" ujarnya pada Renja.
"Eh?" Renja tersentak kaget lalu tersnyum kecil. "Ngagetin lo" ujarnya.
"Hahaha sorry deh" ucap Abimanyu lalu berjalan di samping Renja.
"Gak papa kok" balasnya lalu melanjutkan langkahnya.
"Tapi yang gue omongin tadi bener loh"
"Apa?" Tanya Renja bingung
"Kalau makan jangan sambil berdiri, apalagi tadi lo lagi jalan"
"Eummm..." Renja mengangguk pelan lalu menusuk cilornya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. "Cilor gue keburu dingin, gak enak kalau udah dingin" ujar Renja
"Suka banget ya sama cilor?" Tanya Abimanyu sembari menatap Renja dari samping.
"He em" Renja mengangguk dengan mulut yang sibuk mengunyah jajanan kenyal itu, "nikmatin selagi gue belum dilarang makan jajanan kayak gini"
Abimanyu mengrenyitkan dahi, "maksud lo?"
Renja menatap Abimantu dari samping lalu menggeleng pelan, "gak penting" jawabnya.
Abimanyu menganggu pelan lalu tersenyum tipis. "Kalau gue sih lebih suka yang lagi makan cilor" ujarnya dengan mata menatap Renja.
Renja menghentikan langkahnya begitu juga dengan Abimanyu. Renja menatap Abiamanyu begitu juga sebaliknya. Mereka saling menatap.
Sebuah tangan besar meraup wajah Abimanyu lalu mendorongnya menjauh dari Renja. "Jauh-jauh lo dari Renja!" ujar si pelaku.
Astala berdiri ditengah-tengah Abimanyu dan Renja. Ia membelakangi Renja dan menatap Abimanyu dengan sengit. Abimanyu yang tidak terima balik menatap Astala tajam.
"Gak usah deket-deket cewek gue lo!" ucap Astala galak.
"Bukan urusan lo! Gue lebih dulu kenal Renja dari pada lo!" Abimanyu menatap Astala tajam.
"Gak nanya!" Sahut Astala mulai kesal.
Sedangkan orang yang menjadi sumber perdebatan itu terlihat santai dan tidak peduli. Renja justru sibuk dengan cilornya. Iya mengunyah jajanannya itu lalu menatap punggung Astala ia memiringkan kepalanya mengintip kedua laki-laki yang masih saling menatap tajam.
Renja menepuk pundak Astala, seketika itu juga raut wajah Astala yang semula masam menjadi lembut, ia menatap Renja. "Kenapa?" Tanyanya.
Renja memberikan bungkus cilor tadi kepada Astala. "Tolong buangain. Makasih" ujarnya lalu pergi begitu saja.
Asrala mengedipkan matanya beberapa kali, ia menatap sampah di tangannya lalu menatap Renja yang sudah mulai menjauh. Ia buru-buru membuang bungkus cilor itu ke tempat sampah lalu berlari menyusul Renja.
Sampai di sebelah Renja ia langsung merangkul bahu Renja. Ia menoleh ke belakang lalu memberikan jari tengahnya ke arah Abimanyu.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
NABASTALA!
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] Perselingkuhan yang dilakukan ayahnya, membuat Renja tidak percaya dengan cinta dan laki-laki. Ia sangat membenci kedua hal itu. Baginya hidup tanpa dua hal itu adalah sesuatu yang membahagiakan. Hingga takdir...