[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]
[ON GOING]
Perselingkuhan yang dilakukan ayahnya, membuat Renja tidak percaya dengan cinta dan laki-laki. Ia sangat membenci kedua hal itu. Baginya hidup tanpa dua hal itu adalah sesuatu yang membahagiakan.
Hingga takdir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah sudah berapa kali Astala terciduk oleh teman-temannya sedang senyum-senyum sendiri tidak jelas. Yang pasti ketiga teman Astala itu tahu kalau Astala tengah terkena virus bucin akut kepada Renjana Adhisti.
Terkadang Astala senyum-senyum sendiri saat menatap ponselnya atau berteriak gembira setelah pesannya dibalas oleh Renjana. Astala bahkan rela keluar dari kelas saat jam mata pelajaran hanya untuk membelikan Renja kebutuhan perempuan di setiap bulan karena cewek itu tiba-tiba mengalami haid di sekolah.
"Menurut gue dia udah gila sih sekarang" bisik Lintang pada Bumi yang berada di sebelah kanannya.
Bumi mengangguk, "butuh RSJ secepatnya" balas Bumi berbisik.
Lintang menepuk paha Mahes. "Tau RSJ tercepat buat temen lo itu?" bisiknya pada Mahes yang berada di sebelah kirinya, sedangkan Astala duduk di depan mereka.
"Rumah lo ini"
"Woylah, gak gitu"
Di depan mereka saat ini, Astala duduk dengan gigi menggigit bantal sofa gemas. Mereka sedang berada di rumah Lintang, mereka baru saja selesai bermain PS.
"Gemes bangeeeett!" pekik Astala mengejutkan mereka.
"Fiks, gila" ujar Bumi.
"Kenapa sih lo?" tanya Mahes mulai kesal.
Astala menatap mereka satu persatu lalu tersenyum dengan wajah memerah, yang membuat Lintang, Bumi, dan Mahes ingin muntah.
"Gue tadi tanya dia di mana terus Renja jawab lagi di rumah. Gue suruh dia buat kasih bukti, terus dia kirim foto tangannya di atas kasur. Tapi....ada boneka yang gue kasih ke dia, jadi dia selama ini kalau tidur sama boneka yang gue kasih" ucap Astala lalu membenamkan wajahnya di bantal sambil berteriak.
"Renja apa gak risih lo mintain foto gitu? Kan kalian juga baru deket" tanya Bumi.
"Iya, bisa aja Renja risih" komentar Mahes.
"Dia lagi sakit makannya gue gituin, gue gak akan kayak gitu kalau dia dalam keadaan sehat"
"Sakit apa?" tanya Lintang.
Astala membuang napas pelan, ia menatap teman-temannya. "Gue gak berhak cerita, itu hak Renja" balas Astala.
"Sakit serius ya? Sampek segitunya" tanya Mahes yang dibalas kedikan bahu oleh Astala.
Cowok itu menyandarkan tubuhnya di sofa rumah itu dengan wajah menengadah ke atas, entah apa yang dipikirkan.
