05. LO MAU? AMBIL AJA

1.6K 204 24
                                    

Jangan Lupa Vote, Koment & Shere
FOLLOW AKUNKU DULU YA!!

Tolong tandai typo

Suara alat masak terdengar dari dapur kecil di sebuah apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara alat masak terdengar dari dapur kecil di sebuah apartemen. Ya sesuai permintaan Astala yang ingin dibawakan bekal. Sebenarnya ia sangat malas, tapi dari pada ponselnya dibuang lebih baik ia turuti kemauan iblis satu itu. Ini yang pertama dan terakhir!

"Gue masukin racun juga ini makanan" ujarnya kesal.

Setelah selesai menyiapkan dua bekal untuknya dan Astala, ia segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia berharap semoga ini menjadi yang terakhir, ia tidak ingin berurusan dengan Astala lagi.

Renjana mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, ia bersenandung menikmati perjalanannya saat ini. Saat tiba di SMA Sombrero ia segera memarkirkan motornya.

Renja berjalan di koridor sekolah dengan santai, ia tidak mempedulikan tatapan siswa lain kepadanya.

Renja menatap seorang gadis di depannya dengan bingung, seingatnya gadis di depannnya ini adalah perempuan yang kemarin menyatakan cintanya kepada Astala.

"Murahan" ujar Bianca lalu pergi begitu saja bersama temannya.

"Lah? Gila kali tuh orang"

Renja melanjutkan jalannya, ia sampai di kelasnya. Semua mata teman sekelasnya menatap dirinya dengan senyum menggoda.

"Oh, ini yang tadi dicariin sama Astala buat dimintain bekal" goda salah satu temannya.

"Ha?"

"Tadi Astala ke sini nyariin lo, dia mau nagih bekal makanan katanya" jelas Naya dengan senyum menggoda.

"Oh" balas Renja cuek.

"Lah...hahahaha" Erina tertawa melihat respon Renja.

***

Renjana berjalan menuju kantin bersama kedua temannya. Ia membawa bekal untuk Astala. Saat tiba di kantin ia mencari Astala, hingga sebuah suara membuatnya menoleh.

"Sayang!" kalian pasti sudah tahu siapa itu, ya Astala.

Renja memejamkan matanya, ia menahan dirinya agar tidak emosi, ia berjalan menghampiri Astala dan ketiga temannya.

"Nih," gadis itu menyerahkan satu kotak makanan.

"Makasih" ujar Astala lalu menarik tangan Renja hingga kini gadis itu duduk di sampingnya.

"Apasih?!" Renja berusaha untuk berdiri, tapi Astala semakin nekat dengan memeluk pinggang Renja.

"Astala!" teriak Renja kesal.

"Apa sayang?" ujar Astala dengan suara rendah.

"Lepasin!" ujar Renja jutek untuk menutupi ke gugupannya.

NABASTALA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang