👑Chapter 9💙💙

60 7 0
                                    

POV AUTHOR
Sesampainya di kelas Satria dan Pras langsung menghampiri Bayu yang baru saja duduk di bangku nya, "Eh, eh ada yang udah mulai berhasil nih! " Goda Pras dan hanya mendapat ekspresi cuek dari Bayu.
Sementara itu para siswi wanita termasuk Rani dan sarah langsung berkumpul di bangku Dista. Sama halnya seperti yang dilakukan Pras dan Satria, para siswi tersebut mereka semua mulai bertanya banyak pada Dista, mengenai dirinya dengan Bayu dan apa mereka memiliki hubungan khusus.

Sarah uang sedari tadi hanya bisa ternganga melihat Dista dan Bayu berjalan dengan bergandengan, kini mulai melupakan rasa penasaran nya pada gadis pemilik rambut panjang dengan mata yang indah dan imut itu, "Ih Dista kok bisa sih kamu gandengan gitu sama Bayu, asal kamu tau ya Bayu tuh dingin banget sama cewek udah kayak kulkas dua belas pintu. Apa jangan-jangan kalian pacaran ya?! " Sontak semua murid yang ada di kelas itu terkejut, bagaimana tidak Sarah mengucapkannya dengan suara yang amat keras.

Hingga Bayu yang sedari tadi medapat pertanyaan macam-macam dari kedua sahabat nya juga merasa terkejut dengan apa yang ia denga baru saja. Namun anehnya kini ia justru bangkit dari bangkunya dan menuju bangku Dista dengan membelah kerumunan para gadis yang sedari tadi ribut di dekat bangku Dista, dan tak lama Bayu menggenggam salah satu tangan Dista dan mengatakan bahwa ia dan Dista memang berpacaran.

Dista yang tadinya kebingungan karena tangannya digenggam kini nampak terkejut dengan perkataan pria yang sedari tadi bersikap aneh padanya, "Tapi, ta, tapi kita kan bukan" Dista yang ingin berusaha menjelaskan semuanya tidak dapat melakukan nya karena perkataan nya terpotong dengan kehadiran Bu Dina guru biologi mereka yang tiba-tiba saja masuk ke kelas mereka. Sontak semua murid yang tadinya tengah bergerumbul langsung membubarkan diri dan menuju bangkunya masing-masing.

Selama pelajaran Dista merasa tidak bisa tenang dan rasanya kini pikiran nya tengah berkecamuk antara bingung, marah karena tiba-tiba Bayu mengatakan mereka berpacaran walau itu semua tidak benar, dan ada satu, ya satu perasaan aneh yang Dista sendiri tidak mengerti apakah itu perasaan senang?

Setelah masa lalu buruk yang menghantuinya mengenai percintaan membuat Dista menjadi sulit untuk menerima perasaan yang disebut perasaan paling membahagiakan yaitu cinta.

Jika Dista tengah berkecamuk dengan perasaannya maka sama halnya dengan Bayu, pria yang dengan tiba-tiba mengatakan hal yang serius walau kenyataan nya tidak seperti itu kini merasa dirinya telah mengatakan hal bodoh tapi apa boleh buat ia telah terlanjur mengatakan nya sambil sesekali ia melihat gadis yang telah ia buat kebingungan.

ISTIRAHAT
"Bayu! " Ucap Vena sambil berlari memeluk Bayu yang sedang berjalan bersama Pras dan Satria menuju kantin.

"Ah sih bucin dateng nih, udah ya Bay kita ke kantin duluan! " Ucap Satria dengan wajah malas nya.
"Iya gue juga takut ah kalau nasi goreng Bu Darmi habis, lo tau sendiri kan anak perempuan di kantin tuh pada rakus ama nasi goreng Bu Darmi. Ya udah ye kita tinggal! " Belum sempat Bayu membalas perkataan kedua temannya, mereka berdua telah melesat pergi dengan gerakan flash meninggalkan dirinya berdua bersama Vena yang sedari tadi masih memeluk nya.

Bayu merasa aneh belum pernah Vena seperti ini, apakah ia salah makan atau jangan jangan dia masih tidur dan bermimpi? Namun ia segera berusah melepaskan pelukan gadis itu dari nya, "Ada apaan sih, lo kok aneh banget hari ini? " Ucap Bayu yang akhirnya mulai bersuara.
"Eh, enggak kok aku baik-baik aja. Nih coba kamu lihat dari ujung kepala sampai ujung kaki, mana ada yang gak baik-baik aja?! " Mendengar kata-kata Vena Bayu pun terkejut, dirinya semakin yakin bahwa gadis di hadapan nya ini sekarang sedang tidak baik-baik saja. Bayu bisa berpikiran seperti itu bukan tanpa sebab, ia berpikiran seperti itu karena Vena gadis itu tidak pernah sekalipun berbicara padanya menggunakan aku/kamu.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang