👑Chapter 10💙💙

54 6 0
                                    

POV AUTHOR
Dista merasa kini kakinya tidak bisa bergerak bahkan mulutnya terasa kaku sedangkan pria yang sedang ada di hadapannya itu hanya menunjukkan senyum nya yang membuat kedua matanya seperti menghilang.

SEMENTARA ITU....
Bayu kini tengah berada di parkiran dan tepat menyandar pada mobilnya namun ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang, apakah itu Satria dan Pras?
Tentu saja tidak, ternyata dia sedang menunggu kehadiran sosok wanita yang telah meninggalkan nya sendiri di perpus dengan pikiran yang tidak tenang atau mungkin terasa mengganggu.

Ya kata-kata yang berhasil mengganggu pikiran nya adalah ketika Dista mengatakan padanya bahwa mereka memang tidak memiliki hubungan apa-apa. Semenjak kata-kata itu ia dengar ia semakin terbayang-bayang dengan sosok Dista, oleh karena itu ia ingin segera bertemu gadis manis itu namun nyatanya sejak tadi ia menunggu, dirinya juga tak kunjung menemukan gadis yang ia cari itu.

👑💙👑💙

"Kakak, halo. Kenapa kakak malah diem sih, aku nyamperin kakak soalnya mau anter kakak pulang! " Ucap pria yang sedari tadi masih asik melihat Dista dihadapannya.
"Cukup, Lintang. Denger ya aku gak mau ketemu kamu lagi, udah berapa kali aku bilang kalau jangan berani-berani kamu ketemu aku lagi! " Dista kini terlihat begitu marah pada sosok murid SMA yang bisa dibilang adik kelasnya (tapi Lintang gak satu sekolah ya sama Dista, jadi maksudnya umur nya Lintang itu lebih muda setahun dari Dista😊).
"Maaf kak, aku tau aku salah tapi aku cuma gak bisa berhenti mikirin kakak! " Mendengar perkataan laki-laki di hadapannya itu rasanya membuat Dista ingin merasa muntah, karena sangking muaknya ia mendengar basa-basi dari pria menyebalkan ini.

"Udah, aku gak perduli lagi apapun yang kamu bilang tadi. Aku mau pulang minggir! " Dista pun segera melangkah untuk meninggalkan Lintang yang kini justru menahan salah satu tangan Dista untuk tidak pergi meninggalkan nya.
Entah mengapa genggaman Lintang terasa membuat nya rindu namun juga membuat nya takut, namun Dista yang menyadari hal itu segera menepis tangan Lintang agar terlepas dari tangan nya. Sayangnya genggaman tangan Lintang lebih kuat dari yang ia duga, Lintang pun segera melangkah mendekati gadis yang semakin ketakutan itu dan dengan tiba-tiba ia memeluk tubuh Dista dengan erat sambil sesekali ia mengelus halus rambut Dista. Dista merasa semakin takut dalam pelukan itu ia mencoba mengeluarkan dirinya dari pelukan Lintang, namun percuma saja ia tidak bisa akhirnya ia pun mulai pasrah.

Setelah sekitar lima menit pelukan itu terjadi akhirnya Lintang melepaskan pelukannya dan Dista hanya dapat menundukkan kepalanya menahan air mata nya agar tidak turun. "Ya udah kalau kakak emang gak mau ketemu aku dulu untuk sekarang, tapi aku pasti akan kembali lagi! " Setelah menyelesaikan kalimat nya Lintang pun melaju kencang mengendarai motor nya dan meninggalkan Dista yang masih diam membatu.

👑💙👑💙

Bayu akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri karena ia pikir rencana nya untuk mengantar Dista telah gagal, namun ia sungguh terkejut ketika di tengah jalan ia menemukan sosok Dista yang tengah menangis dengan posisi terduduk lemas di pinggir jalan. Bayu pun segera menghentikan mobilnya dan berlari menghampiri Dista yang kini menangis dengan menundukkan kepalanya sehingga membuat rambut panjang nya menutupi seluruh wajah cantiknya. "Jangan, jangan, udah, cukup. Aku udah gak mau kayak gini lagi, udah berhenti, aku mohon!!! " Bayu yang mendengar teriakan diiringi isakan dari mulut gadis itu hanya dapat terkejut dan terdiam, namun tak butuh banyak waktu ia terdiam karena terkejut Bayu pun akhirnya bersuara, "Dista, udah tenang, ini aku, Bayu! " Dista yang semula hanya menunduk kini ia mengangkat kepala nya dan menatap lekat-lekat kedua bola mata Bayu.

Bayu yang ditatap itu kini hanya dapat melihat betapa menderita nya gadis di hadapan nya saat ini, bagaimana tidak sebab karena ia mengais terlalu banyak mata nya menjadi sembab dan rambut nya yang basah terkena oleh air matanya kini terlihat begitu berantakan di wajah putihnya. Bayu pun mendekati gadis malang itu dan mencoba membantunya untuk bangun dan ia pun merapikan rambut gadis itu bahkan menghapus air mata yang membasahi wajahnya.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang