POV AUTHOR
Kelas Bayu
"Bay ngapain lo lari-lari, emang ada lomba marathon ya? " Ucap Pras dengan ekspresi jahil.
Bayu hanya mengehela nafas mendengar ocehan Pras yang menurutnya tidak penting saat ini, dan tanpa menjawab apapun Bayu langsung keluar dari kelas dan kembali berlari karena ia sama sekali tak melihat Dista ada di dalam kelas jadi dirinya memutuskan untuk mencari Dista ke kantin dan ke perpustakaan.
Namun nihil ia sama sekali tak dapat melihat sehelai saja rambut indah gadis itu. Tanpa sadar rasa sakit dan bersalah menusuk hatinya, ia tak pernah menyangka bahwa semua akan menjadi serumit ini. Taruhan yang seharusnya tak pernah ada dan mungkin perasaan yang seharusnya juga tak pernah timbul, "Mengapa semua jadi serumit ini? " Ucap Bayu dalam hati.
Sudah 8 menit Dista hanya berada di dalam kamar mandi dan masih saja waktu sepanjang itu tak mampu membuat air matanya mengering, Dista memutuskan untuk keluar karena sebentar lagi bel akan berbunyi, dengan sedikit kasar ia membersihkan wajahnya dengan air yang mengalir dari kran yang ia nyalakan, entah sudah keberapa kalinya.
Namun ketika ia akan keluar badannya didorong paksa masuk kembali ke dalam kamar mandi hingga membentur dinding oleh seseorang.
"Lo mau gue apain sih, biar lo sadar diri!? "
Dista yang merasakan nyeri pada punggungnya hanya dapat memejamkan matanya untuk menahan rasa sakitnya. Perlahan ia pun membuka matanya dan dapat ia lihat jelas bahwa yang mendorongnya tadi adalah Vena.
"Ha! Akhirnya sadar juga ya, lo. Dengerin gue baik-baik, gue gak akan biarin hidup lo Tenang bahkan kalau perlu gue bisa bikin hidup keluarga lo menderita kalau lo gak ngejauh dari Bayu, biar gue perjelas Bayu itu tunangan GUE! "
"Aku gak pernah mau merebut Bayu dari kamu, jadi kamu gak perlu kayak gini! " Ucap Dista, masih berusaha menahan rasa nyeri pada punggung nya.
"Ok, gue kasih lo satu kesempatan lagi. Kalau sampek gue lihat lo deket-deket Bayu lagi, siap-siap aja apa yang bakal gue lakuin ke lo dan keluarga tercinta lo itu! " Vena pun pergi meninggalkan Dista yang kini hanya dapat kembali menangis dan kini tangisan itu cukup keras hingga terdengar sampai keluar dari toilet.
Bayu yang kebetulan ada di dekat toilet perempuan, dapat mendengar jelas ada suara tangisan perempuan dan suara itu adalah suara yang ia ketahui, Dista!
Bayu segera mengetuk pintu toilet dan terus berteriak agar Dista mendengar suaranya dan segera keluar, "Dista, Dista, kamu gak papa kan, aku mohon kamu keluar ya, aku khawatir, Dista! "
Syukurlah tak lama Dista pun keluar dari dalam toilet dan sekali lagi mata nya dan Bayu bertemu, sungguh ia ingin waktu berhenti sebentar saja agar ia dapat melepas semua kerinduan dalam hatinya melalui tatapan mata mereka. Namun kenyataan bukankah tetap kenyataan?
"Kenapa kita gak bisa kembali kayak dulu? " Ucap Bayu dengan nada yang begitu sendu namun penuh harap.
Dista menghela nafasnya kasar dan dengan tanpa ragu ia menatap kedua mata pria yang ada di hadapan nya itu saat ini, "Karena kita beda, kita gak sama Bayu! "
"Maksudnya apa, gak ada yang beda dari kita!? "
"Kamu mungkin gak akan bisa paham sekarang, tapi aku harap ini terakhir kali kita bicara karena kita pasti masih akan bertemu untuk satu tahun kedepan sampai kita lulus. Jadi aku harap selama itu anggap kita hanya dua orang asing yang tidak pernah terlibat dalam kenangan apapun, satu hal lagi aku mau bilang terimakasih karena pernah jadi seseorang yang berharga dalam perjalanan hidup aku.... Dan maaf karena selama ini aku udah banyak jadi beban buat kamu, karena itu sekarang aku ucapin selamat tinggal dan terimakasih buat semua. " Dista pun segera pergi meninggalkan Bayu yang diam membatu.
Dalam hatinya ia sama sekali tak percaya bahwa suatu hari ia akan mendengar semua hal itu, ia sadar jika rasa penyesalan nya hanyalah hal yang sia-sia sekarang, mungkin sudah waktunya ia harus benar-benar melupakan sosok Dista dalam memori hidupnya kini.
Selama pelajaran di kelas Dista dan Bayu sama sekali tidak fokus pada pelajaran mereka, dan sama-sama terhanyut dalam pikiran masing-masing.
Di rumah Bayu
Pras dan Satria akhirnya memutuskan hari ini untuk menginap di rumah Bayu, ya, mereka merasa ibah melihat kondisi sahabatnya itu yang nampaknya terlihat sangat patah hati jadi mereka ingin menghibur Bayu dan kebetulan hari ini Bayu sendirian di rumah hanya dengan art nya karena Adiknya Via dan Kakaknya Elang sedang menginap di rumah nenek mereka yang ada di bandung. Awalnya Pras dan Satria bingung mengapa anak ini tak ikut saja dengan saudara-saudaranya ke Bandung, ternyata setelah mereka ulik, alasan Bayu adalah karena ia ingin berusaha menyakinkan Dista.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Romance"kita adalah dua sisi yang tidak akan pernah satu arah" "Kita ini beda jadi aku mohon berhentilah mengejar ku!" ~Dista~ "Aku akan terus berjuang untuk menghancurkan dinding perbedaan itu dan membawa mu kedalam pelukanku!" ~Bayu~ Start: 29/6/2021 Fin...
