-ARAH PULANG-
Warna oranye dari langit menghiasi sore ini, deburan ombak menjadi backsound dari indah nya senja hari ini. Angin pantai yang menjadi pendamping senja hari ini berhasil membuat rambut Cassie terbawa cukup kuat.
Cassie duduk di pantai sendirian, ia memikirkan kejadian semalam di restoran Sagar, Cassie ingin marah kenapa memori bersama ayah Hussein kembali ia ingat. Begitu banyak kenangan indah yang Cassie coba lupakan semenjak Cassie balik ke Indonesia, sangat susah dan butuh waktu lama untuk melupakan, tapi saat mengingat nya kenapa begitu cepat?Cassie ingin beranjak dari tempat duduk untuk memesan air kelapa, Cassie di kaget kan dengan seseorang yang berdiri di belakang nya.
"Ngapain lagi lo muncul di hadapan gue? Please, don't disturb my life anymore"
"Malam ini aku berangkat, aku cuma mau ketemu kamu. Aku kangen kamu Cassie, aku gak munafik. Di hati kecil aku, ada sepenggal harapan untuk kembali memperjuangkan kamu lagi"
"Udah ya, kita sama sama udah selesai. Gue gak mau memperkeruh keadaan lagi, gue udah maafin lo sama orang tua lo. Dan perlu lo tau, udah ada seseorang yang berhasil bikin gue bangkit, bikin gue semangat hidup lagi. Dia gak semapan lo, tapi dia tau gimana cara menghargai gue"
"Dan lo. Di masa lalu, lo emang cowok yang memperlakukan gue layaknya seorang ratu, tapi lo gak bisa menghargai gue sebagai seorang istri. Lo gak akan pernah tau, dulu selama lo selingkuh, Hussein selalu nanyain tiap sore. Dia nanya kapan lo balik, dia bilang lo bakal janji ngajak dia jalan jalan ke pantai. Lo sendiri malah main sama anak selingkuhan lo....... Upss, gue lupa..... Itukan selingkuhan yang berani lo jadikan istri kedua"
Cassie tak memberikan mantan suami nya itu berkata sedikit pun, dia benar benar mati kutu saat Cassie berbicara panjang lebar.
"Semua yang kamu bilang itu ada yang gak bener Cassie, aku----"
"Cukup lo bikin hidup gue hampir hancur gara gara lo selingkuh dan orang tua lo nggak pernah anggap Hussein" Cassie memotong ucapan mantan suami nya
".......... Cassie, harapan itu bakal selalu ada dan gak bisa aku lepasin gitu aja. Kamu adalah satu satu nya perempuan yang berhasil bikin aku kenal sama kebahagiaan. Aku selalu di kekang sama orang tua aku, dan selama aku kenal kamu, aku jadi diri sendiri. Tapi takdir gak akan pernah nyatuin kita lagi, kita udah di benteng yang besar Cassie"
"Ya bener, kita emang gak akan pernah bersama lagi. Hubungan lo sama gue cuma sebatas orang tua kandung Hussein, gak lebih" Cassie mengambil tas nya dan pergi meninggalkan pria itu
°°°°°°
Hujan deras membuat jalanan basah dan pengendara motor terpaksa meneduh di halte ataupun tempat lainnya, contoh nya Cassie.
Saat ke pantai tadi Cassie sengaja tidak membawa mobil dan memilih naik ojek motor, alhasil mamang ojek dan Cassie kehujanan. Kebetulan Gangga lewat arah halte itu dan melihat Cassie tengah duduk sambil memeluk erat jaket miliknya yang tinggal di rumah. Gangga meminggirkan mobil nya dan turun menghampiri Cassie."Ngapain di sini ci?"
"G-gue habis d-dari pantai, kehujanan terus n-neduh di halte" suara Cassie yang terbata bata karena kedinginan
"Naik motor? Kenapa gak naik mobil ci?"
"Gue l-lagi pengen naik motor g-ga"
"Tapi gak gini juga ci, lo kehujanan, kedinginan kayak gini. Terus Hussein mana?"
"Di rumah bunda, dia mau m-main sama ayah"
"Gangga" panggil Cassie
"Kenapa ci?"
![](https://img.wattpad.com/cover/271976442-288-k767842.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•CASSIOPEIA•
Novela Juvenil"Maaf pak, saya bukan Sagar Alfarasyah Dewananda, saya adik nya. Sagar, Kakak saya tiba tiba terkena sakit berat dan secepatnya harus di obati di luar negri. Saya yang akan melanjutkan pernikahan ini" Satu kata untuk mendeskripsikan Gangga saat in...