Seminggu sebelum Croft harus memasuki istana, Rivier terlihat sangat percaya diri.
Karena bahkan cinta yang membara selama ribuan tahun pun dapat mendingin dalam waktu seminggu. Rivier berjanji pada dirinya untuk segera menghilang dari pandangan Croft dengan cara sebaik mungkin.
Rivier memandangi Croft dari ujung kepala sampai ujung kaki, seolah-olah dia sedang mencari sesuatu untuk ditunjukkan. Namun tidak ada satu kesalahan pun dari caranya duduk, dengan kakinya menyentuh lantai.
Posturnya terlihat arogan, namun akan terlihat aneh jika memaksa calon kaisar untuk duduk dengan tenang.
Sebagai tambahan, dia memiliki postur yang cukup tegak.
"Tsk"
Rivier, yang tidak bisa menunjukkan satu pun kesalahan, mendecakkan lidahnya, dan Croft menaikkan alisnya ketika mendengar suara yang dibuat Rivier.
Pertama kali dalam 24 tahun hidupnya, ini adalah momen paling aneh sepanjang hidupnya.
Tidak hanya dia di tendang oleh perempuan yang tidak pernah dia temui sebelumnya, perempuan itu bahkan melotot dan mendecakkan lidahnya.
"Tsk?"
"Maaf?"
"Kau baru saja mendecakkan lidahmu di depan ku"
"Saya? Tidak mungkin, Yang Mulia"
Croft menanyakan hal itu karena ia mendengar dengan jelas bahwa suara itu berasal dari mulut perempuan itu, namun Rivier berpura-pura tidak mengetahui apa pun dan hanya tersenyum.
Croft semakin heran.
Momen ketika Rivier masuk ke dalam ruangan, Croft menyadari niat sebenarnya dari Duke Blanche, dan dia pikir itu bukanlah kesepakatan yang buruk.
Jika dia memiilih untuk menikahi Rivier, Duke Blanche akan terus menyokongnya. Di tempat di mana dia tidak memiliki aliansi, bantuan dari Duke membuatnya mendapatkan pijakan yang kuat.
Tak perlu dikatakan, wanita yang seharusnya dia nikahi itu cantik. Tidak, dia tidak hanya cantik, kecantikannya itu tidak bisa dibandingkan, bahkan kata-kata tidak mampu mendeskripsikannya.
Croft mengakui kecantikan Rivier.
Rivier menggambarkan keanggunan dan kecantikannya hanya dengan berdiri diam. Croft menyadari mengapa Duke Blanche adalah orang yang penuh tata krama, mengingat putrinya yang sangat sopan.
... Dia tidak pernah menyangka Rivier akan menendangnya dengan gerakan yang begitu elegan.
Croft melirik ke Rivier dan menggerakkan kepalanya ke arah sofa di seberangnya.
"Jika kau tidak berencana untuk menendangku lagi, kenapa tidak duduk?"
Dia tidak bisa terus menatap Croft, jadi dia duduk di hadapannya.
Itu adalah gestur yang sangat anggun, seolah-olah bulu-bulu yang tertiup oleh angin berjatuhan dengan lembut ke lantai.
"Waktu yang diberikan sangat singkat untuk disia-siakan, Yang Mulia. Oleh karena itu, saya akan mulai mengajari anda tingkah laku kehidupan istana"
"Tingkah laku?"
"Ya, tingkah laku. Ada sangat banyak yang perlu dipelajari dalam waktu yang singkat, jadi saya meminta anda untuk mengerti, karena selama proses latihan mungkin agak berat"
"Aku tidak yakin bisa menjadi siswa yang penuh toleran, tetapi aku akan mencoba yang terbaik untuk memahamimu, namun kau juga harus memahamiku juga"
Croft menerima tantangan Rivier.
Kejadian ini seakan meramalkan hari-hari ke depannya yang akan tampak seperti badai diantara guru etika yang kasar dan muridnya yang malang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengajarkan Tata Krama kepada Tiran
Romance~•Novel Terjemahan•~ [Terjemahan Manual + Google Translate] Associated Names: 푹군에게 예의를 가르칩니다 Teaching the Tyrant Manners ⚠️ Saya menerjemahkannya hanya sebagai bacaan pribadi ⚠️ Perlu diingat bahwa terjemahan ini tidak akurat, jadi apabila ada kesal...