Chapter 3

1.4K 208 8
                                    

Setelah pertemuan anehnya dengan Rivier, Croft duduk di sofa dan memeriksa dokumennya.

Jumlah kertas yang harus dihafalkan olehnya tidak terhitung banyaknya, tetapi ia hanya tidak bisa fokus.

Ia menggelengkan kepalanya, berupaya untuk melupakan bagaimana tinju Rivier mengenai dagunya sebelum dia menyerah dan akhirnya meletakkan dokumen itu.

Thump!

Pintu dibanting dengan keras, dan untungnya, pintunya tidak rusak.

"Kapten!"

"Kau terlalu berisik, Melic."

"Apa benar kau memukul Lady Blanche?!"

Croft, yang sedang duduk dengan punggung menghadap pintu, memutar kepalanya dengan cepat, Melic bersumpah dia mendengar suara retakan.

Ketiga ksatria Croft semuanya memasang ekspresi gelisah ketika memasuki ruangan. Mulut Melic terbuka lebar, wajah Blake penuh dengan keprihatinan, dan Chester memainkan jari tangannya dengan gelisah.

Melic, yang wajahnya terlihat awet muda itu tidak terlalu cocok dengan badannya yang berotot, berteriak kepada tuannya. Sebenarnya, dia berniat untuk bertanya.

Ini terlihat seperti dia sedang menginterogasi tuannya, tapi dia hanya menanyakan beberapa pertanyaan.

"Itu bohong, kan? Iya kan? Jika kapten benar-benar ingin membunuh seseorang, maka mereka sudah mati sekarang. Kau bukanlah tipe bajingan yang memukul perempuan, ya kan?"

Croft menggosok pelipisnya. Kepalanya sakit bukan karena suara Melic yang kelihatannya akan membuat gendang telinganya pecah, tapi karena apa yang dikatakan olehnya.

Melic dengan jelas mengatakan bahwa Croft baru saja memukul seorang wanita. Omong kosong, justru dirinya yang dipukul.

Melic memohon meminta jawaban, Croft menepis tangan Melic menjauh dan segera berpaling ke Blake.

"Blake, jelaskan omong kosong apa yang dibicarakan Melic"

"Beberapa saat yang lalu, 2 ksatria Duke meminta untuk duel dengan kami. Mereka menyebutkan alasannya karena kapten yang menyerang nona Blanche"

"Omong kosong macam apa itu? Lalu, apa lagi yang mereka katakan?"

"Sebenarnya, si bodoh ini mengalahkan mereka sebelum Aku mendengar kelanjutannya" jawab Blake, menunjuk Melic dengan jarinya.

"Aku menyuruhnya untuk tetap tenang..."

Croft menghela nafas dan menggosok keningnya.

Melic salah paham memahami tindakannya, berpikir bahwa Croft terkejut karena diekspos dan bergumam.

"Kapten... Walaupun saya tidak melihat apa yang terjadi, hal itu tetap salah untuk dilakukan..."

"Melic, hentikan omong kosong ini. Aku tidak memukulnya."

"Sungguh?! Kalau begitu aku benar? Aku selalu memercayaimu, Kapten!"

Perkataannya barusan sangat bertentangan dengan apa yang dikatakannya tadi, jadi Croft berpaling dari Melic karena ia tau Melic hanya akan merespon dengan suara yang akan memekakkan gendang telinga.

Blake bertanya kepada Croft dengan raut wajah khawatir.

"Tapi kenapa ada rumor seperti itu?"

"Aku juga ingin tahu. Maksudku, yang dipukul itu bukan dia, tapi Aku."

"Apa? Kapten dipukul? Jangan katakan itu adalah Nona Blanche?!"

"Ya"

"Ya? Tapi kenapa dia melakukan itu?"

Mengajarkan Tata Krama kepada TiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang