2. The Mad Dog and The Noisy Bitch
Itu adalah pagi musim semi yang cerah.
Rivier bangun pagi dan duduk di depan cermin.
Wanita di cermin tampak sama cantiknya dengan tempo hari. Dan wanita itu kembali menghela nafas dalam-dalam sama seperti beberapa hari yang lalu juga.
Ini adalah pagi pertama Rivier di istana.
Rivier bahkan tidak terlalu yakin bagaimana hari kemarin telah berlalu. Saat itu malam hari ketika dia diseret ke tempat asing yang kemudian berubah menjadi ruangan ini.
Istana Kekaisaran Luwens. Istana itu jauh lebih besar dan megah daripada yang Rivier bayangkan ketika membaca deskripsi dari novel itu.
Kereta yang Rivier tumpangi melewati taman mewah, di mana pengurus rumah tangga raja, kepala pelayan serta beberapa pengikut lainnya berbaris sepanjang jalan.
Rivier Blanche, yang telah menjalani seluruh hidupnya sebagai bangsawan berpangkat tinggi, kewalahan.
Butuh waktu setengah hari untuk menjelajahi setiap ruangan di istana utama, yang terdiri dari bangunan pusat tiga lantai dan ruang tambahan dua lantai di setiap sisinya.
Pada saat Rivier menuju ke ruang makan untuk makan malam, baik tubuh dan pikirannya sudah lelah.
Croft bertanya dengan suara ramah yang tidak seperti anjing gila.
"Rivier, apa kakimu sakit?"
Ada tangga dalam jumlah cukup besar yang sesungguhnya tidak diperlukan di istana.
Croft, khawatir tentang kaki Rivier, maka ia mengulurkan tangannya untuk mengangkat Rivier.
Rivier menggelengkan kepalanya, mendorong tangan Croft menjauh.
"Tidak, Yang Mulia. Yang seperti ini bukan apa-apa."
Croft menarik tangannya dengan tatapan ragu di matanya. Sebagai gantinya, Croft mulai berjalan sedikit lebih lambat untuk Rivier.
Rivier melirik Croft yang ada di sampingnya.
Karena ini sudah 17 tahun, istana kekaisaran pasti terlah berubah, tetapi Croft terlihat seperti seseorang yang tinggal di sini sampai kemarin. Croft sangat percaya diri bahwa dia adalah pemilik istana kekaisaran.
Yah, memang benar dia adalah pemilik istana kekaisaran, jadi itu wajar. Tapi tetap saja, Croft tampak berbeda di mata Rivier.
Setelah melihat betapa santainya Croft, ketegangan Rivier mereda.
Baru pada saat itulah Rivier melihat sekeliling mereka dengan baik dan memperhatikan bahwa sikap para pelayan di istana tampak sopan, walaupun mungkin sebenarnya tidak demikian.
Mata mereka dipenuhi ketakutan, rasa ingin tahu, dan penghinaan saat mereka melihat Croft.
Rivier hanya melihat mereka, tetapi ketika menyadarinya ia merasa tersinggung.
Rivier mengerti alasan di balik ketakutan mereka dikarenakan rumor tentang Croft mengenai "menggigit" orang pasti telah menyebar sampai ke istana kekaisaran.
Karena sebagian besar orang di sini melihat Croft untuk pertama kalinya, rasa ingin tahu mereka tentang calon kaisar yang akan mereka layani cukup masuk akal.
Tapi penghinaan?
Bagi Croft yang lahir sebagai putra tertua dari mendiang Kaisar Gilfred II, calon kaisar?
Lihatlah para pelayan ini.
Croft akan bertanggung jawab atas banyak hal di masa depan sebagai tiran yang sedang tumbuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengajarkan Tata Krama kepada Tiran
Romance~•Novel Terjemahan•~ [Terjemahan Manual + Google Translate] Associated Names: 푹군에게 예의를 가르칩니다 Teaching the Tyrant Manners ⚠️ Saya menerjemahkannya hanya sebagai bacaan pribadi ⚠️ Perlu diingat bahwa terjemahan ini tidak akurat, jadi apabila ada kesal...