Rivier menyambut 'pagi' untuk yang ketiga kalinya sejak ia menginjakkan kaki di istana.
Ketika melihat pantulan dirinya yang familiar di cermin, Rivier bergumam.
"Aku juga terlihat cantik hari ini."
Sekali lagi, ini adalah pagi yang damai dan tentram.
Walaupun baru tiga hari Rivier tinggal di istana, tubuhnya bergetar karena merasa ia sudah tinggal di istana selama tiga tahun.
Itu adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi.
Setelah menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, Rivier dengan cermat mengoleskan salep pada dahinya.
Rivier berpikir bahwa memarnya akan memburuk, tetapi ia merasa lega begitu melihat dahinya yang berwarna kemerahan itu artinya sudah semakin membaik.
Rivier terkejut setelah Geroni mengaplikasikan riasan pada dirinya yang sedang menyembunyikan memar tersebut.
Geroni, yang selalu merasa bangga melihat wajah bersih Rivier, terlihat jelas ia merasa depresi saat membersihkan riasannya.
"Geroni, ada apa?"
Rivier, khawatir dengan dayang setianya, bertanya dengan lembut.
Geroni memiliki tatapan yang mengatakan bahwa dia memiliki banyak hal untuk dikatakan tetapi ragu-ragu untuk berbicara. Ini menyebabkan Rivier menjadi tidak sabar.
"Kelihatannya ada sesuatu yang buruk terjadi. Siapa yang mengganggumu?"
"Bukan itu... Membayangkan bahwa saya tidak lagi dapat merias anda karena Lady Ilmend akan datang besok... Saya hanya merasa menyedihkan."
Siapa Ilmend.... Ah, Lilian.
Besok, tokoh utama perempuan dari dunia ini, pasangan dari seorang tiran, Lilian yang menyedihkan itu akan muncul.
Setelah mengingat Croft yang saat itu mengatakan omong kosong, Rivier ingin cepat-cepat membawa Lilian.
Croft harus bertemu dengan Lilian agar pria itu dapat mengatakan 'Perasaan yang aku rasakan sebelumnya bukanlah apa-apa. Kau harus meninggalkan istana sekarang' dan mengusir Rivier.
Karena asyik pada pemikirannya sendiri, Rivier lupa untuk merespon Geroni. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Geroni memohon pada Rivier.
"Setidaknya, bolehkah anda membiarkanku memilihkan baju untukmu, miss?"
"Apa yang maksudmu, Geroni? Aku tidak dapat melakukan apa pun tanpamu. Dan sampai kamu mengatakan ingin pergi, dayang pribadiku hanyalah kamu seorang."
Geroni adalah tokoh yang penting dan memiliki pengaruh besar atas kelangsungan hidup Rivier.
Ini tidak berlebihan. Jika Geroni tidak ada di sini, tidak ada yang dapat dilakukan Rivier.
Bahkan setelah menelusuri semua ingatan Rivier, cara membawa air cucian, cara mengatur gaun, dan informasi lain tentang kehidupan sehari-harinya tidak dapat ditemukan di mana pun.
Geroni meneteskan air mata di depan Rivier yang sedih karena tidak tahu bagaimana melakukan apa pun di tubuh yang dia masuki.
Miss kami yang baik hati.
Setelah menyeka air mata dengan jarinya, Geroni dengan paksa memasang senyum bahagia dan mencoba mengurangi beban Rivier.
"Terima kasih untuk perkataanmu, Miss. Aku tidak akan pernah lagi merasa cemburu terhadap Lady Ilmend, dan aku tidak akan mengharapkan apa pun selain berada di sampingmu."
Lilian Ilmend adalah calon dayang baru Rivier yang direkomendasikan oleh Countess dan keponakan dari Archduke.
Terlepas dari apa pun, tentunya Lilian merupakan pilihan yang lebih tepat daripada Geroni yang merupakan putri dari seorang baron di pedesaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengajarkan Tata Krama kepada Tiran
Romance~•Novel Terjemahan•~ [Terjemahan Manual + Google Translate] Associated Names: 푹군에게 예의를 가르칩니다 Teaching the Tyrant Manners ⚠️ Saya menerjemahkannya hanya sebagai bacaan pribadi ⚠️ Perlu diingat bahwa terjemahan ini tidak akurat, jadi apabila ada kesal...