Chapter 44

186 24 2
                                    

Rivier menoleh setelah meletakkan cangkir tehnya begitu cepat hingga menimbulkan suara gemerincing.

"Apa? Apa maksudmu, Lilian? Kenapa kamu minta maaf? Ada apa Lilian?"

"Karena kamu akan segera menikah, tapi aku malah menimbulkan kekhawatiran untukmu."

"Apa maksudmu dengan kekhawatiran? Tidak ada yang seperti itu. Aku justru bersyukur."

"...Maaf?"

Lilian berkedip dengan wajah bingung.

'Maaf', 'maaf' yang seperti apa yang dimaksud? Lilian adalah pemeran utama wanita yang akan menyelamatkan hidupku dan juga dunia ini.

"Tiran gila itu, aku akan memolesnya dan menyerahkannya kepadamu, jadi semangatlah!" adalah perkataan yang membuat mulut Rivier gatal karena terus bertahan untuk tidak mengatakannya, tapi Rivier hanya mengangkat sudut bibirnya dengan cerah.

"Aku akan mengambil posisi permaisuri untuk sementara, tapi jangan khawatir, Lilian. Hati Yang Mulia hanya akan menjadi milik anda."

Senyuman cerah Rivier tampak begitu tulus.

Bahkan setelah melihatnya untuk yang kedua kalinya dan meragukannya untuk yang ketiga kali, senyuman itu tetap tampak tulus.

Aneh. Bukankah seharusnya Rivier Blanche memperlakukanku seperti duri di matanya....?

Saat Lilian merenungkan tentang apa yang terjadi di situasi ini, Lilian teringat memar di dahi Rivier pada hari pertama mereka bertemu. Kemudian, wajah Lilian mulai pucat.

Rivier Blanche berniat melarikan diri dari kaisar gila itu. Dan mendorongku ke posisi itu.

Yah, tidak heran aku merasa ini janggal.

Seorang wanita muda yang anggun dan sopan dari keluarga Duke Blanche, dan anjing gila yang diusir ke dalam lumpur. Mereka sama sekali tidak cocok satu sama lain!

Jika Rivier adalah seseorang yang bahkan tidak memaafkan kesalahan sekecil apa pun, Croft tidak akan menyukainya.

Sekalipun Croft seorang kaisar, siapa yang mau menjadi istri seorang pembunuh yang akan membunuh orang jika mereka melakukan kesalahan. Terlebih lagi, sepertinya Croft memukul Rivier.

Pikiran Lillian bertentangan. Matanya yang menatap Rivier dipenuhi simpati dan ketakutan di saat yang bersamaan.

"Jadi, atas keinginan Duke Blanche makanya Rivier memutuskan untuk menikah dengan Yang Mulia Kaisar......"

Mendengar suara gemetar Lillian, Rivier menganggukkan kepalanya terlebih dahulu.

Hal itu tidak salah, tapi mata hijau Lillian bergetar dan menjadi basah.

Tidak mengetahui apa yang dipikirkan Lillian, Rivier mengangkat alisnya dan mendecakkan lidahnya dalam hati.

Karena Lilian adalah orang yang lembut, dia pasti sangat terkejut dengan situasi yang terjadi terlepas dari keinginannya.

Di masa depan, Lilian akan jatuh cinta seperti takdir, tapi kisah ini diceritakan nanti saja. Yang terpenting saat ini, Lilian pasti takut dan berprasangka buruk terhadap Croft.

Dipaksa melakukan pernikahan yang tidak diinginkan, sungguh menyedihkan. Itu bukan hanya sekedar pernikahan, Lilian bahkan dijadikan sebagai selir sang tiran.

Sebenarnya, aku ingin membantu, tapi hidupku bergantung pada cinta Lilian dan Croft.

Kalau saja aku bukan seorang figuran yang tidak berdaya, aku bisa saja melindungi pemeran wanita itu dan melarikan diri bersamanya. Tapi kakiku yang lemah, yang jelas akan patah setelah melewati dinding, terlihat lebih menyedihkan.

Mengajarkan Tata Krama kepada TiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang