Chapter 32

477 90 4
                                    

Saat Croft meletakkan bibirnya yang panas itu di punggung tangan Rivier, dia berbisik.

"Jika kau tidak membenciku, maka menikahlah denganku."

Suaranya yang rendah terdengar memesona.

Setelah melihat Rivier yang tidak dapat bergerak karena tenggelam dalam mata merahnya, Croft duduk lebih dekat ke arah Rivier.

Croft memiringkan tubuhnya ke telinga Rivier dan berbisik.

"Aku benar-benar menyukaimu. Jika aku harus menikahi seseorang, maka orang itu harus dirimu. Jika kau menjadi permaisuriku,  aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan."

Croft dapat melihat anak rambut Rivier yang berdiri setelah bisikannya mencapai telinganya.

Rivier menutup matanya erat-erat dan menunggu Croft untuk lanjut berbicara.

Croft secara alami memiringkan kepalanya ke bawah untuk menyamai tingkat kepala Rivier. Hanya berjarak beberapa senti saja bagi Croft untuk melakukan kontak dengan bibir merah muda Rivier.

"Apakah Yang Mulia berkata 'apa pun yang aku inginkan'?"

Rivier bertanya dengan terus terang.

Kemudian, Rivier meletakkan jarinya di dagu Croft dan mendorongnya menjauh. Croft, yang begitu dekat dengan bibir Rivier didorongnya menjauh.

Croft berpikir bahwa suasananya sudah sangat sempurna untuk hal seperti ini, tetapi mata biru Rivier tetap jernih dan cemerlang.

Croft menahan gerutuannya sembari didorong ke belakang dan menatap Rivier dengan sakit hati, tetapi Rivier terus mengajukan pertanyaannya, menginginkan jawaban dari Croft.

"Baginda, apakah anda mengatakan akan melakukan apa pun yang aku inginkan?"

"Benar, itu yang aku katakan."

"Janji itu, bisakah kamu menjaminnya dengan notaris?"

"Kau masih tidak memercayaiku."

"Aku harus memastikan semuanya terjamin sebelum melakukan apa pun."

Rivier berkata sambil tertawa kecil.

Croft bertanya sambil menghela nafas.

"Karena ada juga hadiah telah menjadi pemenang, aku akan mengizinkan notaris. Jadi apa yang kau inginkan sampai membutuhkan notaris?"

"Bukan apa-apa, Baginda. Berjanjilah bahwa anda akan menceraikanku kapan pun aku memintanya dan menjamin bahwa aku dapat hidup dengan aman dan nyaman setelah perceraian. Jadi tidak ada yang sekarat ataupun terluka."

"Rivier. Aku baru saja melamarmu, tidakkah kau terlalu berlebihan membahas tentang perceraian sekarang?"

"Yang Mulia, pada akhirnya, andalah yang akan meminta untuk bercerai. Aku hanya menjanjikan bahwa ketika saatnya tiba, aku akan pergi secara pribadi, jadi ini akan menguntungkan anda juga."

Bahkan saat mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak dapat diterima, Rivier berbicara dengan ekspresi penuh kepastian.

Mengatakan bahwa pada akhirnya aku menginginkan perceraian. Omong kosong macam apa itu?

Croft mendecakkan lidahnya dan menunjukkan bahwa dia tidak puas, tetapi Rivier tidak peduli dan matanya terus berbinar.

Croft menatap Rivier dengan marah dan menunggu gadis itu untuk melanjutkan perkataannya.

Dan itu karena permintaan Rivier yang terlalu sederhana baginya untuk memanggil seorang penyihir untuk menandatangani kontrak.

Namun, Rivier terus menatap Croft dengan mata biru berkilauan, menunggunya untuk setuju alih-alih mengatakan kondisi lain.

Mengajarkan Tata Krama kepada TiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang