45. Fakta Baru

1.4K 76 2
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Siang menjelang sore ini keluarga Panji akan mengunjungi kediaman Mahendra Adhitama, atas perintah Surya papa Panji, mereka akan mengakui perbuatan sang anak yakni Panji bahwa dia yang sudah mencelakai putri Mahendra Adhitama dan Vania Tamara, sekaligus ingin meminta maaf atas perbuatan Panji

Jantung Panji berdebar debar kencang selama perjalanan menuju rumah Rava, Panji memikirkan hal hal buruk yang akan segera terjadi kepada nya, dan menyesali perbuatannya, andai saja dia tidak egois pasti tidak akan seperti ini jadinya

Tapi Panji sudah siap menghadap Mahendra Adhitama, apapun yang pria itu lakukan panji akan terima, dia sudah siap menerima konsekuensinya, dan hukuman yang akan diberikan kepadanya nanti

"Ayo turun" ucap papa panji setelah sampai di depan rumah Rava

"Serahin semua sama yang di atas yaa" tenang mama Panji saat melihat sang anak gelisah, tak tega sebenarnya tapi mau bagaimana lagi

Surya memencet bell rumah Rava hingga pintu dibuka oleh sosok paruh baya, mbok Minah asisten rumah tangga yang sudah bekerja lama dirumah Rava  dirumah Rava

"Cari siapa ya pak Bu??" Tanya mbok Minah dengan logat medok nya

"Aah saya mau ketemu pak Adhitama dan ibu Vania, ada?"

"Ooh silakan masuk dulu, biar tak panggilan kan dulu"

Mbo Minah menuntun mereka ke ruang tamu kemudian naik kelantai atas menuju ke kamar majikannya

Tok...tok...tok

"nya maaf ganggu" ucap nya saat majikan perempuannya membukakan pintu kamarnya

"Ada apa mbok?"

"Itu nya di bawah ada yang nyari tuan sama nyonya"

"Siapa mbok?" Tanya Vania penasaran

"Kalo itu saya juga kurang tau nya"

"Yasudah, suruh tunggu sebentar yaa" Vania masuk kembali ke kamarnya

Vania mengernyitkan dahinya bingung melihat tiga orang asing dirumahnya, dua orang yang mungkin seumuran dengannya dan suaminya, dan satu orang laki laki seumuran sang anak, apa mungkin rekan kerja suaminya

Sedangkan ibu Panji terpana melihat kecantikan wanita dewasa di depannya, walaupun menggunakan pakaian biasa tapi terlihat elegan dan berkelas tetap menunjukkan kharisma nya sebagai istri pengusaha sukses

"Maaf pak bu, ada perlu apa yaa?" Tanya Vania saat sudah menduduki single sofa di ruang tamu nya

"Maaf juga Bu kami mengganggu waktu nya, saya kesini ada yang ingin kami bicarakan hal penting dengan ibu dan bapak" ucap Surya

"Oh begitu, tapi suami saya belum pulang pak, atau mau dibicarakan dengan saya saja? Nanti saya sampaikan" tawar Vania

"Ehm maaf Bu, pembicaraan ini hal penting, saya ingin pak Adhitama juga disini bu"

RAVASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang