Setelah kejadian mengenaskan tadi Syakira membawa Rava menuju warung tempat dimana dia dan Jessica akan membeli seblak untuk mengobati luka Rava, sampai disana Syakira di banjiri pertanyaan dari Jessica tentang kepergian nya dan membiarkan Jessica sendirian dan kebingungan mencari kemana Syakira pergi sampai akhirnya syakira datang dan membawa Rava, seorang laki laki yang cukup dikenal disekolah karena ketampanannya yang selalu menjadi perbincangan para siswi siswi genius high school
Jessica langsung menghampiri sahabatnya yang duduk tidak jauh dari tempat dia berdiri
"Ya ampun sya Lo dari mana aja sih, gue nyariin Lo tau ga? main pergi pergi aja ga bilang dulu sama gue, mana datang datang bareng sama cowok lagi, dari mana sih Lo sebenarnya" crocos Jessica saat tiba di depan syakira
"Aduh Jess berisik tau ga lo, mending sekarang Lo bantuin gue dulu nih" gas syakira
"Jawab pertanyaan gue dulu syakira" Jessica bener bener penasaran kali ini
"Nanti ya gue jelasin, sekarang lo bantu gue dulu please" syakira kalut dua bola matanya berkaca kaca, dan perasaannya kacau saat ini memikirkan keadaan Rava
Jessica yang melihat keadaan syakira pun tidak tega dan menuruti permintaan syakira, apalagi saat dia melihat bercak darah di seragam Syakira, dan juga darah yang menetes di pelipis Rava itu semakin membuat nya penasaran, sebentar nya apa yang sudah terjadi
"Gue harus bantu apa??" Tanya Jessica
"Tolong lo beliin perban, kapas, plester sama alkohol"
Jessica bergegas pergi untuk membeli apa yang disebutkan oleh syakira tadi
sedangkan syakira dia meminta air hangat kepada pemilik warung untuk membersihkan luka Rava, raut wajahnya masih menyiratkan kekhwatiran dan dirinya juga merasa bersalah Rava begini karena melindungi dirinya andai saja Rava tidak melindungi nya dan mengorbankan diri nya sendiri syakira tidak tau apa yang akan terjadi kepadanya yang jelas sekarang syakira merasa bersalah dan merasa berhutang Budi kepada Rava
Dengan rasa bersalah yang terus menghantuinya dan banyak ucapan andai di benaknya Syakira dengan telaten mengobati luka rava, andai saja dia tetap mengikuti Jessica dan tidak nekat mencari tau sumber suara ricuh tadi mungkin Rava tidak akan seperti sekarang ini, tanpa syakira sadari sebenarnya bisa saja hal hal yang tidak di inginkan terjadi kepada Rava walaupun Syakira tidak berada disana
"Aawwhss...." Ringis Rava saat syakira tidak sengaja menekan kain di permukaan luka rava
"Ah maaf maaf" kembali mengobati luka rava secara perlahan lahan
"Sshhh..."
"Uddahh...sshh..."
"Darah nya keluar terus Rava" ucap Syakira dengan raut khawatir
"Udah gue gapapa" senang bagi Rava saat di khawatirkan oleh orang yang dia cinta walaupun sakit dikepalanya lumayan sakit dan membuat pusing kepala nya tapi Rava bersyukur, mungkin melalu hal buruk ini dia bisa lebih dekat lagi atau bahkan memiliki gadis itu
***
Disisi lain teman teman Rava kebingungan mencari Rava yang hilang di tengah tengah pertempuran tadi, apalagi Rivaldi dia ingat jelas tadi Rava berada tepat disampingnya kenapa tiba tiba Rava hilang begitu saja, mereka terus menyusuri tempat kejadian tadi yang sudah sepi karena tawuran itu sudah berakhir
"Si Rava mana sih, jangan jangan dia balik duluan!?" Kesal Bagas dia merasa lelah setelah pertempuran yang menguras banyak energi dia harus mencari temannya yang entah kemana
"engga mungkin, tadi tuh Rava di samping gue" ucap Rivaldi
"Ya terus sekarang dia dimana?!" Ucap samuel
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVASYA [END]
Roman pour Adolescents"Gue mau maafin lo, asalkan lo mau jadi pacar gue?! Gimana?" Syakira terkejut mendengar perkataan dari Rava "gila lo, ga masuk akal, apa hubungan nya coba" "Lo lupa udah bikin gue jadi kayak gini, dan sekarang Lo ga mau tanggung jawab atas apa yan...