6. Isi Hati Shanum

3.3K 192 4
                                    

"Aku memang nggak pernah meminta untuk kamu cintai, aku gak pernah meminta untuk kamu sayangi, meski aku berhak untuk mendapatkan itu semua. Cukup hargai aku sebagai istrimu, apakah sesulit itu?"

__SEMU (Pengantin Pengganti)__
@EYh_pena

🍁🍁🍁

Shanum membalikkan tubuhnya, saat merasakan tepukan dari pundaknya. Di sana dia dapati wajah Tasya dan Fahmi, buru-buru ia ubah mimik wajahnya agar tetap terlihat baik-baik saja.

"Kakak disini, ternyata. kita cariin Kak Shanum dari tadi."

Shanum mengangguk di sertai senyum yang sedikit agak dipaksa, mengangkat keresek ditangannya yang berisi jajanan. "Abis cari jajanan, buat Bunda juga."

"Kalian udah selesai, naik komedinya?" tanyanya.

Keduanya mengangguk.

"Boleh pulang?" Tanya Shanum lagi.

"Gak betah ya, Kak. Apalagi harus ketemu cowok brengsek berstatus," Kata Fahmi tiba-tiba. Shanum diam, apa Fahmi juga melihatnya, pikir Shanum.

Tasya yang tidak paham maksud Fahmi, langsung menarik lengan Shanum untuk keluar dari kerumunan pasar malam ini. Ntahlah, sepertinya ada bau-bau tidak enak yang harus Tasya hindari.

Di sepanjang jalan tidak ada obrolan sama sekali menghasilkan suasana yang hening, ditambah cuaca malam yang mulai terasa dingin seolah mendominasi. Ketiganya hanya berjalan kaki, sengaja tidak menggunakan kendaraan berharap bisa nostalgia seperti sewaktu kecil.

"Jadi inget waktu kecil, gue Mi." Tiba-tiba Tasya bersuara memecah keheningan.

Fahmi mengangguk, ia juga ikut merasakannya.

"Iya, mana dulu hujan lagi pas pulangnya."

"Nah, gue inget banget itu. Mana gak ada tempat buat berteduh, trus malah pada lari-larian sampai gue tertinggal diurutan paling belakang." Tasya ikut menambahkan.

"Trus lo kepeleset, sampai masuk ke dalem got yang penuh air comberan, dan muka lo itu.." Fahmi terbahak, tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena bayangan muka Tasya yang penuh air comberan sempat terlintas dibenaknya.

"Fahmi, ihh!" Tak ayal Tasya pun ikut tertawa, mengingat masa kecilnya yang memalukan itu.

Fahmi yang tadi tertawa lepas kini terdiam saat melihat shanum yang pandangannya terlihat kosong, Tasya yang baru sadar akan keganjalan ikut menatap Shanum yang berada di sebelah kirinya.

Tasya merangkul lengan Shanum, membuat Shanum terkesiap. "Kakak ada masalah?" tanyanya.

"Hahh?" Ntahlah Shanum merasa oleng, masih bingung dengan pertanyaan Tasya.

"Ohh i-itu, aku gak papa."

Tasya menghela nafasnya berat, ia tahu Kakak iparnya ini sedang dalam masalah. Tapi Tasya kagum pada Shanum, meski usia mereka cuman terpaut satu tahun tapi Shanum mampu bersikap dewasa, tidak seperti dirinya yang ke kanak-kanakan.

****

Saat sampai rumah tadi Shanum langsung pergi ke kamar, meninggalkan jajanannya begitu saja tanpa menyentuhnya sedikitpun. Katanya ia masih kenyang, padahal itu semua hanya alibinya saja.

SEMU (Pengantin Pengganti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang