8. Misi

2.9K 155 3
                                    

"Katanya Allah Maha membulak-balikkan hati manusia, apakah itu berlaku buat dia?"

__SEMU (Pengantin Pengganti)__
EYh_pena

🎵🎵🎵

Sura petikan gitar disertai alunan lagu mengalun merdu memanjakan setiap orang yang mendengarnya, ditambah dengan udara malam yang sejuk menjadi salah satu faktor yang menenangkan.

Melihat tawa mu..
Mendengar senandung mu..
Terlihat jelas di mata ku..
Warna-warna indah mu..

Gadis yang masih duduk di kelas XII SMA itu menyanyikan lagu dari Sheila on seven-Anugrah Terindah dengan begitu merdu, bahkan dengan lihainya ia memainkan gitar kesayangannya itu.

Menatap langkah mu..
Meratapi kisah hidup mu..
Terlihat jelas bahwa hati mu,
Anugerah terindah yang pernah ku miliki..

Gadis bernama Tasya itu, begitu mendalami setiap bait kata dari lagu yang ia nyanyikan itu. Suaranya yang merdu, seolah menjadi candu bagi siapapun yang mendengarnya.

Sifat mu nan selalu,
Redakan ambisi ku..
Tepikan khilaf ku,
Dari bunga yang layu..

Tasya memejamkan matanya, mendalami setiap kandungan kata dari lagu tersebut.

Saat kau di sisi ku..
Kembali dunia ceria..
Tegaskan bahwa kamu..
Anugerah terindah yang pernah ku miliki..

Prok..
Prok..
Prok..

Tasya manatap jengkel orang yang baru saja memberikan tepukan tangan itu. Lelaki yang tidak ia ketahui sejak kapan berdiri didekat pagar rumahnya itu, tersenyum manis kepadanya.

"Tas, gue masuk ya?" izin lelaki itu, yang sayangnya sudah berada di perkarangan rumah.

"Gue seneng banget, lo nyanyiin lagu buat gue." kata lelaki itu percaya diri, setelah ikut duduk di bangku sebelah dekat Tasya.

"Idihh ... Siapa juga yang nyanyiin lagu buat lo, PD baget sih lo," cibir Tasya, lalu kembali memetik gitarnya.

Saat ini mereka sedang berada di teras rumah, tidak heran bila suara Tasya bisa sampai terdengar sampai rumah Fahmi yang berada disebrang rumah ini.

"Sejak kapan, ada di situ?"

"Kapan-kapan."

Lelaki itu dengan santai memakan cemilan yang berada di meja, tanpa izin perlu izin pada sang pemilik.

"Manten mana, kok gak keliatan?"
tanya Fahmi mengintip ke dalam rumah yang pintunya terbuka lebar.

Tasya ikut melihat ke arah pandang Fahmi. "Lagi gak ada di rumah, mereka lagi berkunjung ke rumah orangtuanya Kak Shanum."

"Bunda juga ikut?"

"Bunda, tidur."

"Naik mobil, ya?" Tanyanya lagi setelah melihat tidak ada mobil Fattan yang terparkir, yang ada hanya motor gede yang kuncinya sering hilang itu.

Tasya melempar jengkel ciki yang hedak ia masukkan kedalam mulut pada Fahmi, yang berhasil lelaki itu tangkap lalu memakannya.

"Berisik."

Klakson mobil mengalikan perhatian dua sejoli itu, Fahmi buru-buru bangkit dari duduknya setelah Tasya suruh untuk membukakan pagar agar mobil bisa masuk.

"Ck, tinggal buka doang juga," decaknya, meski ia tetap berjalan untuk membukakan.

Shanum Keluar dari mobil dengan wajah sembapnya, meningalkan Fattan yang masih terdiam kaku menatap Shanum yang sudah masuk kedalam rumah. Tasya yang masih duduk di tempatnya menaikkan alis seolah bertanya pada Fattan 'ada apa?'

SEMU (Pengantin Pengganti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang